Para kepala kampung itu didampingi oleh Kepala Distrik Tembagapura Thobias Jawame.
Kawasan Aroanop dan sejumlah kampung di dataran tinggi Kabupaten Mimika hanya bisa dijangkau satu-satunya dengan transportasi udara melalui helikopter.
Namun penerbangan helikopter ke lokasi bencana itu terkendala akibat kondisi cuaca yang tidak bersahabat dalam beberapa waktu terakhir.
“Sangat tergantung dengan kondisi cuaca, kalau esok pagi cuaca bagus kami harapkan mereka semua bisa berangkat ke Aroanop. Semua ini difasilitasi oleh Pemda Mimika,” kata John.
Pemkab Mimika, katanya, belum bisa memastikan total kerugian akibat bencana tanah longsor disertai banjir bandang di wilayah Aroanop maupun Tsinga, Distrik Tembagapura.
Satu-satunya akses informasi ke lokasi bencana dari Timika hanya melalui saluran telepon, dimana warga di lokasi bencana harus berjalan kaki naik turun gunung dan hutan berkilo-kilo meter dari kampung mereka untuk mencari sinyal telepon.
Wabup Mimika itu juga meminta bantuan TNI dan Polri untuk membantu keamanan dalam mengakses lokasi bencana.(boy/ant)