Dia juga berharap PT. Freeport Indonesia ikut membantu mengatasi kondisi demikian.
“Jangan saat ujian saja baru guru-guru naik kasih ujian sementara proses belajar mengajar tidak ada, hanya tinggal di kota Timika bagaimana anak anak disana bisa pintar?” ungkapnya.
Kendala lain, kampung tersebut ketiadaan jaringan internet sehingga murid-murid tidak bisa belajar online.
“Makan saja susah bagaimana mau beli Hp. Kami berharap pemerintah dan PT Fereeport selalu perhatikan hal ini supaya anak-anak punya masa depan dan kesehatan masyarakat ikut terjamin. Untuk kondisi sekarang kalau masyarakat sakit mereka mau berobat kemana?” tanyanya.(jun)