BERITA UTAMAMIMIKA

Muluskan Realisasi Ibukota Papua Tengah, Kabupaten Mimika Kembali ke Wilayah Adat Bomberay

pngtree vector tick icon png image 1025736
10
×

Muluskan Realisasi Ibukota Papua Tengah, Kabupaten Mimika Kembali ke Wilayah Adat Bomberay

Share this article

“Kita tetap berada dalam wilayah adat Meepago atau kita kembali ke Bomberay yang merupakan identitas kita,” ujarnya.

Ditegaskan, jika Mimika tetap tergabung dalam wilayah adat Meepago, tim pemekaran akan langsung ke pusat untuk mengurusi penetapan Mimika sebagai Ibu Kota Provinsi Papua Tengah. “Tetapi, kita akan menanggung konsekuensi politis karena suku Amunge Kamoro adalah kelompok kecil dibandingkan suku lainnya di Meepago,” ujarnya.

ads

Namun jika Kabupaten Mimika kembali ke wilayah Adat Bomberay lanjut Bupati Omaleng maka pihaknya akan mengundang Bupati Fakfak dan Kaimana untuk membicarakan ini.

“Seluruh administrasi pendukung sudah siap. Kita tinggal undang Fakfak dan Kaimana termasuk Nduga untuk membahasnya,” tuturnya.

Sementara Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob menegaskan sejak awal Mimika telah dipersiapkan menjadi Ibukota Propinsi Irian Jaya Tengah berdasar UU Nomor 45 Tahun 1999 tentang pemekaran wilayah Provinsi Irian Jaya Tengah dan Irian Jaya Barat.

Wabup JR juga mendukung deklarasi keluarnya Kabupaten Mimika dari wilayah Adat Meepago dan kembali ke wilayah Adat Bomberay. ” Mimika merupakan bagian dari wilayah adat Bomberay, bukan Meepago. Semua sudah sepakat sehingga perubahan wilayah adat harus diperjuangkan. Agar ke depan anak Amunge dan Kamoro menjadi pemimpin di tanah sendiri. Ini yang harus kita perjuangkan,” tegasnya yang disambut meriah peserta.

Wabup JR menambahkan, saat ini 8 daerah di Indonesia dikhususkan untuk dimekarkan menjadi provinsi baru dan tiga diantaranya adalah Papua Tengah, Papua Selatan dan Papua Barat Daya.

Sementara itu, Ketua DPRD Mimika, Robby Omaleng meminta dua lembaga adat yakni Lemasa dan Lemasko menyikapi keputusan ini.

“Ini momen yang tepat untuk melindungi harkat dan martabat orang Amunge dan Kamoro. Ini untuk menyelamatkan generasi kita ke depan,” ungkapnya.

Robby yang juga Ketua DPD Golkar Mimika ini berharap semua pihak saling melengkapi kekurangan yang ada. “Bentuk dua tim baik untuk pemekaran provinsi dan tim pemetaan wilayah adat,” ujarnya.

Undang Bupati Fakfak dan Kaimana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *