“Karena kami yakin, panitia yang terdiri dari BKN, BKD Mimika maupun BKD Provinsi (Papua-Red) mempunyai integritas dan kapabilitas,” ujarnya. Sehingga, pihaknya yakin panitia seleksi tahu persis seleksi berkas, adminitrasi maupun test kepribadian seluruh calon Sekda Mimika.
Jadi sikap GMKI lanjut Richard sangat jelas yaitu menyerahkan sepenuhnya kepada Pansel dan tidak menyoroti salah satu calon yang bermasalah.
“GMKI yakin dan percaya keenam orang ini (Calon Sekda-Red) adalah putra putri terbaik Kabupaten Mimika karena pada akhirnya Bupati yang akan menentukan,” jelasnya.
Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Mimika, Muhamad Amin juga menegaskan, apa yang disampaikan oleh kedua organisasi tersebut tidak bisa diklaim mewakili OKP Cipayung.
Dijelaskan, terdapat beberapa redaksi yang perlu diluruskan terutama terkait pendapat yang diklaim mewakili OKP Cipayung. “Perlu diketahui bahwa Cipayung itu terdiri dari lima yaitu HMI, GMKI, GMNI, PMKRI dan PMII. Di Mimika saat ini baru ada empat,” jelasnya.
Muhamad Amin menegaskan, dari pandangan dirinya dalam pemberitaan tersebut terkesan ada yang menggiring seolah-olah itu dari Kelompok atau OKP Cipayung. “Kami tidak pernah duduk bersepakat berbicara tentang persoalan itu (Seleksi Sekda-Red). Sehingga jika menggunakan Kelompok Cipayung, seolah-olah kami terlibat didalamnya,” tegas Amin.
Selain itu Amin juga menjelaskan, bahwa Kelompok Cipayung itu tidak memiliki pengurus sebagaimana diklaim oleh salah satu pengurus organisasi mahasiswa. “Karena sesungguhnya pengurus Cipayung itu tidak ada. Cipayung itu kelompok organisasi yang beranggotakan lima organisasi mahasiswa,” jelasnya.