Hal ini, lanjut Mendag, tercermin dari etalase pusat perbelanjaan di Jakarta dan di kota-kota besar lainnya yang didominasi merek-merek luar negeri yang terkenal.
”Untuk itu, produk-produk Indonesia perlu diberikan tempat terbaik di negeri sendiri agar dapat naik kelas,” kata Mendag.
Namun demikian, kata Mendag, pernyataan Presiden tersebut bukan berarti beliau anti impor karena di dalam sambutannya beliau menyampaikan, Indonesia bukan bangsa yang menyukai proteksionisme karena sejarah membuktikan bahwa proteksionisme justru merugikan. Tetapi kita juga tidak boleh menjadi korban ketidakadilan dari raksasa digital dunia. Transformasi digital adalah win-win solution bagi semua pihak.
“Untuk itu, pernyataan Presiden tersebut tidak perlu dibesar-besarkan, tapi kita jadikan penyemangat untuk kita mendorong produk lokal meningkatkan kualitasnya dan mendorong kita semua untuk mencintai produk-produk lokal,” tegas Mendag.(hms)