“Tadi ada beberapa usulan memanfaatkan dana desa, dana-daba DBADR, sehingga bisa diakses oleh kabupaten untuk menyediakan sarana prasarana, bisa untuk HOK tenaga tenaga yang akan melakukan pengendalian Karhutla. Kemudian ada usulan untuk membuat sumur-sumur dalam yang bisa menyediakan air di musim kemarau. Ini adalah solusi solusi yang akan kita tindaklanjuti kedepannya dalam waktu dekat ini,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, perlu dilakukan sosialisasi, kampanye kepada masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan. Komunikasi yang erat dari Babinsa, Babinkamtibmas, kepala desa, harus dilakukan terus-menerus sedini mungkin dan bisa mencapai masyarakat.
“Kalau bisa memberikan solusi alternatif yang memberi penghasilan, penghidupan dan pemberdayaan kepada masyarakat serta usaha-usaha ekonomi lain untuk bisa dikembangkan,” pungkas Sugardiman.(hrs)