Dalam DPTb, lanjut Theresia, sebenarnya berjumlah sekitar 6.000-an orang. “Tetapi yang punya elemen lengkap atau data kependudukan lengkap 2.789 orang, sehingga kita akomodir. Tambah dengan DPT kita terakhir 138.348 orang menjadi 141.137 orang. Sementara yang 3.000-an orang lebih ini, data kependudukan belum lengkap, sehingga belum bisa akomodir atau kita pending. Kita minta bantuan Capil untuk melengkapi elemen data mereka, Setelah lengkap baru kita akomodir di bulan berikutnya. Pastinya ada penambahan per bulan. Kami tidak menutup kemungkinan akan membuka pelayanan publik bagi masyarakat yang mau memperbaiki elemen data, atau mau melaporkan keluarganya yang meninggal dan sebagainya, bisa datang ke KPU.
“Kami akan mendata dan dari data-data tersebut kami akan berkoordinasi dengan Disdukcapil untuk menindaklanjuti. Artinya kita saling memback-up, secara tidak kita sudah membantu Disdukcapil. Karena memang data ini sangat riskan, apalagi data ini akan kita pergunakan untuk Pemilu dan pemilihan selanjutnya nanti. Memang kita perbaiki secara bertahap dan KPU sendiri pasti update data setiap bulan dalam Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB) ini,” pungkasnya. (hrs)
