PAPUA

Berbagi di Bulan Ramadhan, ‘Rumah Aspirasi’ Santuni Anak Yatim Piatu dan Buka Bersama

cropped cnthijau.png
5
×

Berbagi di Bulan Ramadhan, ‘Rumah Aspirasi’ Santuni Anak Yatim Piatu dan Buka Bersama

Share this article
Pemberian Santunan kepada Anak Yatim Piatu
Pemberian Santunan kepada Anak Yatim Piatu


“Meskipun tidak banyak pemberian ini, setidaknya kami hadir untuk anak-anak Papua dan anak-anak yang luar biasa. Yang jelas, ini adalah rumah rakyat, rumah adik-adik bersama yang bisa berkunjung setiap waktu. Kami sangat membuka diri untuk menjadi adik-adik semua. Semoga kehadiran kami wakil-wakil rakyat Partai NasDem betul-betul membawa kemanfaatan bagi masyarakat,” kata Fauzun Nihayah dalam sambutannya.


Anggota DPR RI Fraksi NasDem Dapil Papua, H Sulaeman L. Hamzah mengatakan, dengan berbagi di bulan suci Ramadan setiap orang bisa meningkatkan rasa empati dan kepedulian terhadap orang-orang di sekitarnya khususnya mereka yang belum beruntung. Seluruh umat Muslim belajar merasakan penderitaan orang-orang yang kurang beruntung dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya.

ads


“Di bulan suci yang berkah ini, kita ingin berbagi kepada saudara-saudara yang kurang beruntung, anak-anak yang kurang beruntung. Kami dari Partai NasDem ingin berbagi sedikit berkah yang kami dapat untuk adik-adik yang memang saat ini belum beruntung. Yang bisa kami lakukan adalah berbagi rasa sebagai manusia dan umat Tuhan dengan sesama di sekitar kita. Adik-adik, saya berpesan untuk tetap semangat, belajar rajin untuk meraih cita-cita di masa depan,” pesan Sulaeman dalam sambutannya.


Sulaeman berharap pemberian santunan dan bingkisan itu menjadi berkah bagi anak-anak. Anak-anak inilah sebetulnya diharapkan menjadi generasi penerus di masa depan. Merekalah yang bisa merubah kebiasaan atau tradisi yang kurang bagus di masyarakat.


“Mereka bisa mulai dibentuk dari awal sehingga bisa memahami lingkungan dan mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Saya sangat yakin mereka ini punya masa depan yang bagus dan semangat yang mandiri, sehingga tidak ikut-ikutan dengan anak-anak lain, seperti anak aibon. Anak-anak seusia mereka ini sangat rentan dengan pengaruh pergaulan buruk, sehingga kita harapkan mereka yang ada ini tidak terpengaruh dengan itu, karena merusak masa depannya. Untuk itu kita perlu memberikan perhatian kepada mereka,” tandasnya. (hrs)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *