Apalagi kata dia pekerja paling banyak di Timika. Dan perusahaan tambang paling besar di Indonesia bahkan di dunia ada di Timika, sehingga PC FSP KEP SPSI merasa Timika paling tersampak dan akan terus berjuang menolak UU tersebut.
“Kita harapkan petisi dan kunjungan pengurus pusat ke istana negara ada hawa baik buat pekerja seluruh Indonesia. Kemudian Gugatan ke MA bisa membuahkan hasil yang berpihak pada pekerja,” jelas Agus.
Selain itu ada kegiatan sosial lainnya berupa penyerahan santunan dan beasiswa kepada beberapa ahli waris para pekerja.
Kegiatan sosial PC FSP KEP SPSI Mimika bekerjasama dengan Kantor Cabang BPJS Tenaga Kerja Cabang Mimika.
Kepala kantor BPJS Ketenagaan Cabang Timika, Fery K Boekan, mengatakan bertepatan dengan May Day pihaknya bekerjasama dengan PC FSP KEP SPSI mengadakan kegiatan sosial kemanusiaan seperti donor darah, dan penyerahan santunan kepada ahli waris dan penyerahan beasiswa kepada ahli waris pekerja yang sudah meninggal dunia.
Santunan ini, kata Very Boekan, yang beasiswa bagi anak pekerja baik yang SD, SMP, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi (PT). “Nilainya berbeda-beda sesuai jenjang pendidikan. Beasiswa diberikan hingga anak di perguruan tinggi,” pungkasnya.(mar)