BERITA UTAMAMIMIKA

Tadi Pagi Massa Mengamuk di Pendopo Rumah Negara Timika, Rusak Kursi dan Sound System, 2 Kompi TNI Diturunkan

cropped cnthijau.png
9
×

Tadi Pagi Massa Mengamuk di Pendopo Rumah Negara Timika, Rusak Kursi dan Sound System, 2 Kompi TNI Diturunkan

Share this article
Situasi terkini
Situasi terkini

Peristiwa di Jayapura Merupakan Bagian dari Ritual Adat

Sementara di Jayapura, suasana duka dan isak tangis di Rumah Dinas Wakil Gubernur Papua, di Dok V Jayapura mendadak berubah menjadi ketegangan saat kedatangan jenazah Mendiang Klemen Tinal, Wagub Papua sekitar pukul 21.00 WIT, Sabtu (22/3).

Informasi yang dihimpun fajarpapua.com menyebutkan, sekelompok warga yang mengklaim sebagai kerabat Wakil Gubernur Klemen Tinal datang mengamuk dan menyerang beberapa pejabat daerah yang sedang memberikan pengarahan kepada warga.

Klik iklan untuk info lebih lanjut

Massa menyerang dan melempar beberapa pejabat termasuk Kapolda Papua, Irjen Polisi Mathius Fakhri, Asisten I Pemprov Papua, Doren Wakerkwa, Bupati Membramo Tengah Ham Pegawak dan pejabat lainnya yang sedang berdiri di depan rumah duka Wakil Gubernur Papua. Pejabat daerah termasuk Kapolda dengan sigap diselamatkan oleh para petugas kepolisian dan TNI serta Ajudan Kapolda ke tempat yang aman.

Tak hanya itu, massa yang terbakar amarah merusak sejumlah karangan bunga yang dipajang di depan rumah duka. Ruang tamu dan beberapa fasilitas di Dinas Wakil Gubernur Papua juga dirusaki.

Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus memastikan, tidak ada motif kekerasan dan penyerangan massa yang terjadi di rumah duka Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, Sabtu malam itu.

Rifai menjelaskan kedatangan massa dengan aksi pelemparan batu di rumah duka tersebut diklaim merupakan bagian dari adat suku keluarga Klemen Tinal. Adat serupa menurutnya lumrah terjadi di tanah Papua.

“Tidak ada kekerasan dan penyerangan semalam. Semua merupakan bagian daripada kebiasaan dan tradisi yang terjadi, termasuk suku Pak Wagub itu,” jelas Rifai sebagaimana dikutip dari sebuah sumber online, Minggu (23/5).

Rifai menyebut pelemparan batu sembari keluarga menari merupakan salah satu tradisi yang dianut masyarakat Papua kala menghadiri prosesi kematian warga. Sekali lagi, Rifai menjamin tidak ada motif penyerangan dalam prosesi Sabtu malam itu.(isa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *