BERITA UTAMAEDITORIALNASIONAL

Polemik Nagita Slavina Sebagai Ikon, Bukan Duta PON XX Papua, Kritik yang Terlambat dan Pentingnya Influencer yang Hebat

cropped cnthijau.png
31
×

Polemik Nagita Slavina Sebagai Ikon, Bukan Duta PON XX Papua, Kritik yang Terlambat dan Pentingnya Influencer yang Hebat

Share this article
Nagita Slavina dan Arie Kriting
Nagita Slavina dan Arie Kriting

Mengapa? Karena Nagita Slavina menggunakan pakaian, simbol atau aksesoris yang berbau Papua karena melakukan tugas dan tanggungjawabnya sebagai Ikon PON XX Papua sebagaimana yang diberikan oleh panitia yang secara simbolis penyerahannya diberikan oleh Roy Letlora, S.Hut, MM selaku Ketua II PB PON XX Tahun 2021 Provinsi Papua.

Artinya, Nagita Slavina melakukan apa yang kemudian dikatakan oleh Arie Kriting sebagai cultural appropriation bukan dasar atas kemauan dirinya secara pribadi. Tetapi ia melakukan itu karena kewajiban dirinya menjalankan amanat yang diberikan oleh Panitia PON XX Papua.

Klik iklan untuk info lebih lanjut

Kemudian jika mengacu pada pengertian cultural appropriation bahwa Nagita Slavina melakukan itu untuk kepentingan pribadi, penulis sebenarnya juga ingin Arie Kriting bisa membuktikan itu.

Mengapa penulis tidak yakin dengan tudingan itu? Kesatu jika dilihat dari sisi ekonomi, penulis yakin sosok Nagita Slavina yang dikenal sebagai artis tajir sejak lahir tidak membutuhkan itu.

Selain itu bukan rahasia lagi jika Raffi Ahmad dan Nagita Slavina merupakan salah satu pembuat konten Youtube dan Instagram berpenghasilan miliaran rupiah.

Karena Youtube RANS Entertainment bisa dapat penghasilan hingga Rp 70,72 juta per satu video, berdasarkan analisis platform Nox Influencer Indonesia.

Menurut data yang penulis kutip dari wartaekonomi.co.id, estimasi itu bisa Raffi Ahmad dan Nagita Slavina dapat dengan harga Rp 68,76 ribu hingga Rp 192,54 ribu per 1.000 penayangan/views (harga CPM), serta perkiraan paparan 541,35 ribu.

Gak cukup sampai di situ, penghasilan bulanan Youtube RANS Entertainment pun berkisar di antara Rp 1,97 miliar hingga Rp 6,92 miliar; kalau harga CPM-nya di kisaran Rp 11 ribu sampai Rp 38,5 ribu.

Dan hingga kini siapapun belum mengetahui apakah dalam penunjukkan dirinya sebagai Ikon PON XX Papua, Nagita Slavina mendapat honor.

Dengan fakta itu, untuk sementara kita bisa kesampingkan bahwa Nagita Slavina mendapat manfaat ekonomi dari penunjukkan dirinya sebagai Ikon PON XX Papua.

Kemudian jika melihat keuntungan sebagai branding atau merek, meski harus diakui hal itu bisa berdampak namun diyakini dalam persentase yang kecil.

PON XX Papua Didepan Mata, Apakah Mimika Siap Sebagai Tuan Rumah? Berikut Penilaian Artis Kelahiran Timika(Opens in a new browser tab)

Bahkan faktanya, Nagita Slavina sebagai artis penyanyi, sinetron dan juga YouTubers sudah dikenal oleh banyak kalangan jauh sebelum penunjukan dirinya sebagai Ikon PON XX Papua.

Jika kita mengacu pada Youtube RANS Entertainment dari data Tahun 2020 lalu rata-rata mencatatkan pertumbuhan lebih dari 100 ribu pelanggan dan 27,47 juta penayangan dalam sepekan.

Perkiraan penghasilan Youtube Raffi Ahmad dan Nagita Slavina mencapai Rp 302,3 juta hingga Rp1,05 miliar dalam sepekan.

Dan di Instagram, perkiraan penghasilan RANS Entertainment mencapai Rp 7,78 juta sekali unggah; dengan harga CPM Rp 137,53 ribu hingga RP 247,55 ribu.

Butuh Influencer Hebat

Terkait polemik yang muncul, penulis menilai hal itu hanya didasari oleh pernyataan yang ego sentris dan bahkan dibumbui sedikit politis.

Ingat Kita Ini Indonesia Raya… PON itu adalah ivent nasional yang kebetulan pada perhelatan yang ke 20 ini Provinsi Papua ditunjuk sebagai tuan rumah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *