Namun, lanjut dia, PB PON hanya menyetujui Rp 7,7 miliar dari usulan pasca rasionalisasi Rp 34 miliar, tanpa mempertimbangkan faktor resiko.
“Seperti olahraga terjun payung paling beresiko. Kalau terjadi apa-apa kita tidak bisa tangani maksimal karena PB PON tidak siapkan perlengkapan penanganan, yang kami usulkan tidak disetujui. Dana Rp 7,7 miliar hanya untuk bayar honor petugas selama kegiatan,” pungkasnya.
Padahal, menurut Reynold, pihaknya tidak hanya mengurus keselamatan kontingen, tapi juga mengurus penonton yang mengalami cedera selama kegiatan.
“Jadi tidak ada dana Rp 120 miliar, sampai sekarang bidang kesehatan belum mendapat alokasi dana apapun dari PON,” tuturnya.(boy)