BERITA UTAMAEDITORIALMIMIKAPAPUA

Mengenal Sosok Hendra, Anak Petani Sayur yang Tampil Sebagai Tilawah Terbaik Papua Ditengah Keterbatasan

cropped cnthijau.png
10
×

Mengenal Sosok Hendra, Anak Petani Sayur yang Tampil Sebagai Tilawah Terbaik Papua Ditengah Keterbatasan

Share this article
Hendra Juara 1 STQ Tingkat Papua
Hendra Juara 1 STQ Tingkat Papua

“Ananda Hendra terlahir dari keluarga tidak mampu dan ayah Ibunya sehari-hari sebagai petani sayuran untuk menghidupi kehidupan sehari-harinya. Bahkan waktu Hendra Usia TK tak pernah memakan nasi dari beras yang berkualitas hanya mampu beli beras Dolog. Ketika Ibunya bercerita kami tidak mampu menahan air mata begitu haru dan sedih mendengarnya,” lanjut Ustadz Abdul Syakir.

Namun ditengah keterbatasan, keluarga ini tetap mengedepankan pendidikan baik umum maupun agama kepada anak-anak mereka.

ads

Bahkan menurut kesaksian Niswatin Nissa, meski dari latar keluarga kurang mampu namun sosok Hendra sudah menunjukkan adab dan tekad yang besar sejak masih kecil.

“Hendra dari kecil memang anaknya pendiam, paling patuh sekali. Itu jalanan ke rumah nya sudah bagus, dulu sekitar 500 meter tidak bisa menggunakan (dilalui) motor harus jalan kaki dan itupun harus pakai sepatu boot. Setiap hari, sepatu sekolahnya dia tenteng nanti sampai di sekolah baru di pakai sepatunya,” tulis Niswatin.

IMG 20210614 WA0015
Orang Tua Hendra

Dengan adab serta ketekunan yang dimilikinya itulah, Hendra kini mampu meraih prestasi yang membanggakan bagi Kabupaten Mimika dan tentu bagi kedua orang tuanya.

Tidak Pernah Mengeluh

Dari penuturan Sang Ibu, Rumi, Hendra sejak kecil memang sosok yang tidak pernah mengeluh maupun malu dengan kondisi keluarganya yang kurang mampu dibanding teman-teman sebayanya.

“Waktu masih TK, Hendra itu pemalu. Tapi saya bilang, meski bapak ibumu kerja di kebun kamu harus bisa dengan orang,” ujar Sang Ibu mengenang masa kecil Hendra semasa di TK Al Islah.

Bahkan menurut sang ibu pada saat TK, karena sifat pemalunya itu Hendra, harus selalu ditunggui saat berada di kelas.

“Yang lain sudah tidak ditunggu, Hendra masih minta ditunggu. Bahkan saya harus masuk dalam kelas untuk menunggunya belajar,” ujarnya.

Namun sebagai orang tua, dirinya bersyukur bahwa sang anak tidak pernah mengeluh dengan kondisi ekonomi keluarganya.

Bahkan meski masih TK, Aceng demikian Hendra dipanggil oleh keluarganya tidak pernah mempermasalahkan orang tuanya tidak memberinya jajan seperti anak-anak lainnya.

Sang ibu bercerita ada satu momen yang membuat terharu, dimana Hendra bercerita bahwa ada temannya yang mempermasalahkan nasi yang dibawanya ke sekolah yang memang kurang enak karena berasal dari beras kualitas rendah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *