Asumsi ini kemudian terbukti karena Gubernur Enembe melalui surat perintah Nomor 800/7207/SET tertanggal 28 Juni 2021 secara resmi menunjuk Dr Mohamad Ridwan Rumasukun SE,MM sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi Papua.
Hal ini seakan menjustifikasi adanya kurang harmonisnya hubungan kedua petinggi di Provinsi Papua tersebut, meski penunjukkan itu dilakukan karena Dance Yulian Flassy SE,M.SI yang sudah memasuki Batas Usia Pensiun (BUP) 58 tahun pada Juli 2021.
Sehingga dengan kembalinya Gubernur Enembe, masyarakat Papua saat ini sedang menunggu dan bahkan ada yang berspekulasi bagaimana akhir dari problem tersebut.
Kedua adalah terkait posisi Wakil Gubernur Provinsi Papua, permasalahan ini tidak kalah menarik dengan masalah terkait Sekda Provinsi Papua dan pastinya menjadi perhatian seluruh warga masyarakat di Provinsi Papua.
Ya… Sejak ditinggal mangkat oleh Almarhum Klemen Tinal yang meninggal di RS Abdi Waluyo, Jakarta, pada Jumat, 21 Mei 2021 hingga kini posisi Wakil Gubernur Provinsi Papua memang belum terisi.
Dengan telah lewatnya massa berkabung selama 40 hari dan juga telah kembalinya Gubernur Enembe ke Papua, tentu pembicaraan mengenai siapa sosok yang pantas menggantikan Almarhum Klemen Tinal sangat menarik perhatian masyarakat.
Sebenarnya bisa saja Partai Koalisi Pendukung Luk-Men memutuskan atau bersepakat mengusulkan nama-nama yang layak untuk menggantikan Almarhum Klemen Tinal.
Namun, hal itu diyakini tidak akan dilakukan okeh Pimpinan Partai Koalisi Pendukung Luk-Men mengingat sentralnya posisi Gubernur Enembe dalam peta politik di Papua dalam 10 tahun belakangan ini.
Hal ini tentunya menarik untuk diikuti, dan tanpa bermaksud mendahului apa yang diputuskan oleh Partai Koalisi dan juga Gubernur Enembe, fajarpapua.com mencoba mengulas sosok yang saat ini mengemuka untuk menggantikan posisi Almarhum Klemen Tinal sebagai Wakil Gubernur Provinsi Papua.
