Pemerintah daerah dan tim satgas, kata Yoseph, terus mengidentifikasi dan melakukan pelacakan terhadap warga yang diduga terkontak erat dengan pasien yang sudah terpapar Covid-19, dan juga memperketat pemberian vaksinasi bagi masyarakat guna meningkatkan imun (kekebalan tubuh) agar tidak mudah tertular virus corona.
Selain mengidentifikasi, melacak penduduk yang terkontak erat dan memberikan vaksin kepada masyarakat, Pemerintah Daerah Kabupaten Boven Digoel juga mulai menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berbasis mikro sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat. Tempat-tempat usaha (rumah makan, kios, restoran dan kafe-kafe) juga dibatasi jam operasinya mulai dari pukul 06.00-21.00 WIT.
“Khusus di Asiki kita lakukan pembatasan kegiatan usaha masyarakat. Kami sampaikan kepada kepala Distrik Jair untuk bangun komunikasi dengan perusahaan agar batasi orang dari luar (pencari kerja), sehingga tidak ada lagi orang masuk keluar sebebas-bebasnya. Itu harus dilakukan secara ketat agar tidak membuka ruang bagi penyebaran virus di Distrik Jair.
“Kalau di Distrik Mandobo, penyebaran Covid-19 juga berasal dari luar, orang yang melakukan perjalanan dinas dari luar. Jadi kami ada minta semua pegawai di lingkup Pemkab Boven yang berangkat keluar daerah atas undangan atau urusan yang sangat terdesak minimal ada rekomendasi dari Sekda atau Bupati. Mereka yang melakukan perjalanan minimal sudah divaksin. Kita juga sampaikan pembatasan ke pengelola tempat-tempat hiburan malam, pengurus tempat-tempat ibadah. Sekarang ini tidak ada lagi keramaian atau kerumunan massa. Kita minta bantuan polisi, satpol PP dan satgas untuk lakukan pengawasan ketat,” tandasnya. (hrs)