BERITA UTAMAGEBYAR PON PAPUA

Tutup Lomba Cabor Terbang Layang PON XX Papua, Wabup Mimika Minta Maaf Jika Pelayanan Kurang Memuaskan

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
4
×

Tutup Lomba Cabor Terbang Layang PON XX Papua, Wabup Mimika Minta Maaf Jika Pelayanan Kurang Memuaskan

Share this article
Wakil Bupati Mimika, John Rettob mengalungkan medali emas kepada Vladimir Mnusefer, Atlet Penerbang Papua di Hanggar Bandar Internasional Mozes Kilangin Sisi Setalan, Timika, Papua, Rabu (6/10/2021)./ Foto: Yosefina
Wakil Bupati Mimika, John Rettob mengalungkan medali emas kepada Vladimir Mnusefer, Atlet Penerbang Papua di Hanggar Bandar Internasional Mozes Kilangin Sisi Setalan, Timika, Papua, Rabu (6/10/2021)./ Foto: Yosefina

Timika, fajarpapua.com – Wakil Bupati Mimika, John Rettob menutup lomba cabang olahraga (Cabor) terbang layang PON XX Papua di Hanggar Banda Internasional Mozes Kilangin Timika, Rabu malam (6/10/2021).

Dalam sambutannya pada kesempatan itu John menyampaikan permintaan maaf kepada semua kontingen di Cabor tersebut jika selama di Timika merasa kurang puas dengan pelayanan tuan rumah.

ads

“Apabila bapak ibu sekalian selama berada di Mimika ada hal-hal yang kurang baik, mungkin rasanya tidak aman, mungkin sikap perilaku kami keluarga Mimika kurang begitu baik saya minta maaf. Tapi saya yakin bahwa orang Mimika semua ramah-ramah,” katanya disambut tepuk tangan meriah semua yang hadir dalam upacara penutupan tersebut.

Ia mengatakan sebagai atlet menang atau kalah tentunya mempunyai kepuasan tersendiri.

Walaupun kalah John berpesan harus tetap sportif.

“Terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan,” kata John.

Ia menyampaikan mulai tanggal 23 September olahraga ini dimulai dan ditutup pada hari ini, sebelum pembukaan ia sempat sampaikan dihadapan panitia pelaksana (Panpel) dan semua yang terlibat di dalam pelaksanaan terbang layang dan Tecnical Delegate (TD), bahwa terbang layang merupakan olahraga yang membutuhkan kedisiplinan, ketaatan terhadap aturan dan keselamatan dalam penerbangan.

“Pasti banyak faktor yang terjadi sehingga olahraga ini bisa terlambat, bisa tepat waktu dan waktu itu saya pesan mati-matian kepada panitia pelaksana kita harus selesai di tanggal 6 kita mampu untuk melaksanakan ini,” ujarnya.

Menurutnya cuaca Timika setiap hari berubah-ubah, kadang hujan kadang panas dan angin kencang.

Kondisi cuaca seperti ini sangat mempengaruhi pelaksanaan terbang layang.

Saat olahraga ini mulai dilaksanakan ia sering datang menyaksikan, dan menurutya TD Terbang Layang, Prasetyo yang paling luar biasa stres sejak awal olahraga ini dilaksanakan.

“Dia harus pikir infrastruktur, sarana, pikir cuaca, pikir hal-hal lain tapi bapak ini selalu senyum dan ketawa. Walaupun sudah ditunda beberapa kali dalam kondisi yang sulit tapi ternyata hari ini kita bisa selesai,” puji John.

Dia menyebutkan perlombaan terbang layang dalam PON XX tahun 2021 di Papua ini merupakan suatu rekor baru.

Belum pernah ada pelaksanaan terbang layang di manapun yang membuat satu kesepakatan lokal tentang pengaturan ruang udara, itu hanya ada di Mimika.

“Dan ini hanya terjadi di sini bahkan mungkin di dunia belum pernah buat seperti ini tapi terima kasih buat TD, terima kasih buat AirNav, Avco dan UPBU yang terus berusaha bersama-sama membuat perlombaan ini bisa terlaksana,” ujar John.

Menurutnya dalam perlombaan terbang layang dimanapun tidak pernah terganggu dengan penerbangan komersil tapi khusus di Mimika dilakukan simultan bersama dengan penerbangan-penerbangan komersil.

“Ini tidak gampang, bagaimana kita lakukan penerbangan pada saat pesawat mau turun gugup lagi. Saya lihat waktu awal-awal perlombaam begitu pesawat mau turun terpaksa pesawat layang ditarik ke hutan-hutan di pinggir-pinggir situ karena gugup, ternyata sampai hari ini semua selamat semua aman tanpa satupun accident yang terjadi di dalam penerbangan,” sebutnya.

Pada kesempatan itu John mengucapkan terima kasih untuk semua kontingen dan semua pihak yang terlibat menyukseskan Cabor terbang layang pada PON XX Papua ini.

Ia berpesan untuk semua atlet yang sudah datang di Mimika untuk tetap junjung sportivitas.

Untuk atlet-atlet yang meraih medali emas, John mengucapkam selamat atas keberhasilannya secara khusus untuk tuan rumah ia mengaku sangat bangga karena menjadi juara umum.

“Saya bilang sama mereka (tim Papua-red) harus delapan emas tapi mereka bilang waduh berarti yang lain tidak dapat dong, tapi Puji tuh kita bisa dapat juara umum untuk Papua sebagai tuan rumah,” ucap John.

Mewakili Bupati Mimika dan jajarannya, John mengucapkan selamat jalan untuk semua kontingen.

Ia berharap rasa kebersamaan, kekeluargaan diraih selama PON tetap dijaga.

“Kita ketemu lagi pada PON dua puluh satu tahun 2021 di Aceh Sumatera Utara,” kata John.

Pada upacara penutupan perlombaan terbang layang yang dimeriahkan dengan tarian-tarian Papua itu dilakukan pengalungan medali kepada atlet-atlet.

Turut hadir pada kesempatan itu unsur Forkompimda Kabupaten Mimika, perwakilan dari KONI Provinsi Papua, semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan lomba Cabor terbang layang dan tamu undangan lainnya. (HumasPPM/Yosefina)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *