BERITA UTAMAGEBYAR PON PAPUA

PON XX : Penjual Ornamen Papua Akui Walau Tidak Banyak Namun Selalu Ada yang Terjual

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
5
×

PON XX : Penjual Ornamen Papua Akui Walau Tidak Banyak Namun Selalu Ada yang Terjual

Share this article
Mama-Mama Papua yang berjualan Noken di Venu Tarung Derajat Timika, pada perhelatan PON XX Papua. Foto : Humas PPM/Elfrida Sijabat
Mama-Mama Papua yang berjualan Noken di Venu Tarung Derajat Timika, pada perhelatan PON XX Papua. Foto : Humas PPM/Elfrida Sijabat

Mimika, fajarpapua.com – Sebagai budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi, noken atau tas tradisional Papua menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang baru menginjakan kaki di Papua, khususnya pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Cluster Mimika.

Banyak ornamen Papua dipamerkan dan dijual di stand -stand yang berada di halaman Eme Neme Yauware yang menjadi Venue Cabor Tarung Derajat.

Klik iklan untuk info lebih lanjut

Ornamen yang dipajang sebagai oleh-oleh dari Mimika diantaranya tas noken poli cherry, tas noken kulit kayu, mahkota Cenderawasih dan gantungan kunci.

Dibawah naungan Dinas Koperasi dan UMKM Mimika, 36 mama-mama Papua dibagi tiga kelompok untuk ditempatkan di tiga venue pertandingan seperti futsal, biliar dan tarung derajat.

Kepada media Senin (11/10), Mama Damiana Koga mengatakan untuk di venue tarung derajat yakni Graha Eme Neme Yauware mereka dibagi 12 orang.

“Kami sudah dua minggu disini, lumayan hasilnya walaupun tidak tentu. Kadang sehari dua sampai tiga noken laku. Tapi masing-masing mama disini ada yang terjual. Itu semua tergantung nasib juga,” katanya.

Untuk harga noken, dijual mama-mama Papua dengan kisaran harga Rp.100.000-an.

“Mereka suka yang kulit kayu. Hari ini sudah laku, kami masing-masing satu. Kami senang walaupun tidak dapat banyak tapi sehari ada saja yang terjual,” akunya.

Sementara Bella yang juga menjaga salah satu stand mengatakan, mahkota Cenderawasih banyak diminati pembeli dari luar Papua. Sejauh ini, sudah 6 noken yang terjual. Masing-masing Rp 200.000.

“Tadi dari NTB ada yang beli hiasan gantungan kunci. Dari tanggal 2 Oktober saya disini, ada yang beli noken pon poli cherry, dua dari DKI Jakarta itu saya jual Rp100.000, kalau noken kulit sudah laku empat saya jual Rp300.000 keatas. Ini noken dari Paniai,” ungkapnya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Dinas Koperasi dan UMKM Mimika yang sudah memberikan tempat di Eme Neme Yauware.

“Menguntungkan selama jualan walau tidak setiap hari tapi kami bersyukur. Senang sudah ada tempat untuk kita bisa jualan semoga PON di Mimika bisa sukses,” tutupnya. (Humas/PPM/Elfrida Sijabat dan Ronald Renwarin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *