BERITA UTAMAPAPUA

Ratusan Ekor Itik Bibit Mojo Master dan Alabi Master Siap Dikembangbiakan di Merauke

cropped cnthijau.png
11
×

Ratusan Ekor Itik Bibit Mojo Master dan Alabi Master Siap Dikembangbiakan di Merauke

Share this article
H.Sulaeman L Hamzah didampingi Kepala BPTP Papua, Martina Sri Lestari memantau bibit itik jenis mojo master dan alabi master di kandangnya di Semangga Jaya, Merauke. (Foto: Hendrik).
H.Sulaeman L Hamzah didampingi Kepala BPTP Papua, Martina Sri Lestari memantau bibit itik jenis mojo master dan alabi master di kandangnya di Semangga Jaya, Merauke. (Foto: Hendrik).

Merauke, fajarpapua.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Papua bekerja sama dengan Komisi IV DPR -RI memberikan bantuan bibit itik petelur kepada petani di Kabupaten Merauke untuk dibudidayakan pada 4 kelompok tani.


Bantuan itik petelur itu diserahkan oleh anggota Komisi IV DPR-RI Fraksi NasDem Dapil Papua, H. Sulaeman L. Hamzah kepada empat (4) kelompok tani bertempat di Kampung Semangga Jaya, Selasa (26/10).

Klik iklan untuk info lebih lanjut


Keempat kelompok tani adalah Kelompok Tani Sri Mulyo (Kampung Semangga Jaya), Kelompok Tani Mbaizakod Paya (Kampung Wendu), Kelompok Tani Lancar Tiga (Kampung Wasur II), Kelompok Tani Zakodur Mbur (Kampung Wasur I).


Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua, Dr. Ir. Martina Sri Lestari, MP menjelaskan bibit itik petelur yang didatangkan adalah jenis Alabi-1 Master dan Mojo Master-1 hasil inovasi teknologi peternakan oleh Balitbangtan dari Kota Bogor sebanyak 500 ekor. Mengingat perjalanan jauh dan faktor perubahan cuaca, bibit itik banyak yang mati.


“Bibit itik ini didatangkan dari Bogor, kemudian tertahan di Jayapura dua hari, kemudian naik pesawat lagi ke Merauke. Pergantian cuaca yang membuat bayi-bayi itik ini gak tahan. Banyak yang mati, di Jayapura saja mati 30 ekor karena terlambat pengeluaran kargo. Kemudian sampai di sini juga harus menyesuaikan dengan iklim Merauke yang cukup panas. Jadi di sini matinya hampir 100. Saat ini masih berjumlah 370 ekor. Itu yang nanti kita akan bagikan ke 4 kelompok tani,” ujar Martina dalam laporannya.


Kelompok tani Sri Mulyo, kata Martina terus diarahkan untuk menjadi pioner pengembangan berikutnya. Kelompok tani ini akan didampingi terus dan akan diberikan mesin penetas agar bisa memproduksi telur dan DOD-nya (anakannya). Dengan demikian itik tak lagi harus datangkan dari Bogor, tetapi khusus jenis mojo master dan alabi master bisa dikembangkan di Merauke.


“Nanti anggota-anggota kelompok tani yang lain bisa dapat itik jenis ini, yakni alabi master dan mojo master. Mudah-mudahan dari yang kita bagi ini bisa dapat berkembang dengan baik. Kita akan mendampingi terus, dari sisi teknologinya kita menggandeng dinas peternakan, karena di dinas ada dokter hewannya.


“Jadi mungkin kita bisa link sama-sama dinas untuk memantau agar pengembangannya bisa lebih baik. Kalau itu berhasil, kita bisa tahu bahwa Merauke bisa jadi sentra penghasil telur asin. Atau kita bisa menghasilkan DOD itik mojo master dan alabi master. Karena di daerah lain di Papua belum ada, karena mungkin kita punya spesifikasi masing-masing. Jadi Merauke nanti terkenal dengan jenis itik alabi master dan mojo master,” kata Martina.


Dia mengajak para kelompok tani untuk menjaga dan memelihara baik semua bantuan yang sudah diberikan pemerintah pusat melalui perjuangan aspirasi anggota Komisi IV DPR-RI, H. Sulaeman L. Hamzah untuk masyarakat di Papua khususnya di Kabupaten Merauke.


“Apa yang sudah diupayakan oleh pemerintah harus kita jaga dan pelihara baik-baik. Kita juga harus mendukung apa yang diprogramkan pemerintah. Saya berharap semoga program ini bisa bermanfaat bagi kita semua untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi. Bantuan ini melalui perjuangan Bapak H. Sulaeman L. Hamzah di Komisi IV DPR-RI. Jadi dimana pun beliau berada kita tetap harus mendukung supaya apa yang direncanakan beliau bisa membawa berkah bagi kita semua,” tandasnya.


Sementara itu, anggota Komisi IV DPR-RI Fraksi NasDem Dapil Papua, H. Sulaeman L. Hamzah mengajak para kelompok tani agar jenis itik bantuan dari pemerintah pusat bisa dirawat dan dipelihara dengan baik supaya bisa kembali berproduksi untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga masyarakat di Merauke. Menurutnya, Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) mempunyai teknologi yang semakin maju dan menghasilkan bibit unggul.

ec676ba5 0556 46f0 b392 0c9db50c3593 1
Penyerahan bibit itik oleh anggota Komisi IV DPR-RI, H. Sulaeman Hamzah kepada kelompok tani. (Foto:Hendrik).


“Jenis itik yang diserahkan ini, kita harapkan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh kelompok tani. Tentunya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Insyallah, kalau ini bisa berhasil dan berkembang, maka akan ada lagi bantuan berupa mesin tetas sebagaimana telah disebutkan, sehingga bisa memproduksi telur di sini dan bisa berbagi dengan kelompok yang lain.


“Kita berharap bibit pilihan yang dihasilkan oleh teknologi pertanian ini bisa dikembang lebih luas di Merauke. Di berbagai kesempatan di pusat, saya selalu berinisiatif bahwa ada sesuatu yang harus di bawah ke daerah dan saya harus suarakan di forum sidang DPR-RI di Senayan. Kita tahu masih banyak kebutuhan petani belum bisa terpenuhi, karena APBN terpotong 50 persen untuk Covid sehingga terjadi refokusing anggaran. Separuh dari anggaran ini akan dicicil dan kita mulai dari kelompok-kelompok kecil ini. Mudah-mudah program ini bisa lebih banyak lagi menghasilkan bibit unggul dan menyebarluas di Merauke,” pesan Sulaeman Hamzah. (hrs)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *