BERITA UTAMAPAPUA

PLN Siapkan Alternatif Hadapi Dampak Situasi Politik Yalimo

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
4
×

PLN Siapkan Alternatif Hadapi Dampak Situasi Politik Yalimo

Share this article
Jalan antarkabupaten Yalimo -Jayawijaya yang juga digunakan oleh PLN untuk mendistribusi BBM dari Jayawijaya ke Yalimo.
Jalan antarkabupaten Yalimo -Jayawijaya yang juga digunakan oleh PLN untuk mendistribusi BBM dari Jayawijaya ke Yalimo.

Wamena, fajarpapua.com – PT.PLN (persero) Wamena di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua telah menyiapkan dua alternatif untuk menghadapi dampak yang mungkin muncul dari situasi politik pemilihan bupati dan wakil bupati di Kabupaten Yalimo dan mengakibatkan masyarakat tidak menikmati listrik.

Kepala PLN Unit Pelaksan Pelayanan Pelanggan (UP3) Wamena, Robert Mofu di Wamena, Sabtu, mengatakan alternatif itu untuk mengantisipasi apabila jalur pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Jayawijaya ke Yalimo terputus akibat dipalang atau dirusak oleh warga.

Klik iklan untuk info lebih lanjut

“Alternatif pertama terkait yang jembatan putus dan tidak bisa dilalui, kemarin dari pemda akan membantu kita untuk bawa BBM lewat pesawat,” katanya.

Alternatif ke dua adalah meminjam BBM milik kendaraan lajuran yang melintas di jalan trans Papua dari Jayapura-Yalimo menuju Kabupaten Jayawijaya.

“Kita coba diskusikan dengan mereka, kita sepakat daripada BBMnya tidak bisa lewat ke Wamena (Jayawijaya), kita pakai BBM mereka, nanti setelah mereka ke Wamena baru kita gantikan BBM milik mereka di sini. Itu antisipasi kita,” katanya.

Robert Mofu memastikan saat ini pelayanan PLN kepada masyarakat Yalimo tidak mengalami kendala walau situasi politik di sana belum pulih.

“Sampai hari ini kita tetap operasi. Terkait aktivitas masyarakat seperti pemalangan jalan dan sebagainya itu syukur karena untuk beberapa waktu ini kalau untuk PLN, ketika kami negosiasi dengan mereka, mereka buka jalur untuk kita lewat,” katanya.

Ia menyampaikan terimakasih kepada kru PLN yang sejak kerusuhan Yalimo masih tinggal dan memberikan pelayanan.

“Waktu kerusuhan itu semua aktivitas macet, termasuk pemerintahan tetapi PLN tidak, kita tetap operasi. Saya sampaikan terimakasih kepada teman-teman karena saat itu bisa dibilang kita dengan aparat yang ada di sana, semua tinggalkan Yalimo,” katanya.(ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *