BERITA UTAMAINTERNASIONAL

Terdakwa: Arbery Tampak “Lelah Berlari” Sebelum Tewas Ditembak

cropped cnthijau.png
3
×

Terdakwa: Arbery Tampak “Lelah Berlari” Sebelum Tewas Ditembak

Share this article
Massa melakukan aksi protes menuntut keadilan bagi Ahmaud Arbery di Brunswick, Georgia, 4 November 2021.
Massa melakukan aksi protes menuntut keadilan bagi Ahmaud Arbery di Brunswick, Georgia, 4 November 2021.

Brunswick, fajarpapua.com – Satu dari tiga pria kulit putih yang mengejar Ahmaud Arbery dengan mobil pick-up di Georgia, Amerika Serikat, mengatakan kepada polisi bahwa pria kulit hitam itu tampak lelah dalam pengejaran sebelum tewas ditembak. Informasi itu didengar oleh seorang anggota juri dalam persidangan yang mengadili ketiga terdakwa pada Senin, (8/11).


Rekaman kamera polisi di saat-saat pertama usai pembunuhan diputar, memberi pandangan sekilas pada juri tentang sikap para terdakwa: Gregory McMichael, 65; anaknya Travis McMichael, 35; dan tetangga mereka William Roddie Bryan, 52.

ads


“Kamu tak punya pilihan,” Gregory McMichael terdengar berkata pada anaknya sambil memegang pundaknya ketika petugas polisi pertama tiba di tempat kejadian. Beberapa langkah dari mereka, tubuh Arbery tergeletak dalam genangan darah di tengah jalan.

Juri juga ditunjukkan foto-foto polisi yang memperlihatkan gambar jarak dekat luka besar menganga akibat tembakan di tengah dada Arbery, di bawah ketiak kirinya, dan di salah satu pergelangan tangannya. Ketiga terdakwa mengaku tak bersalah di pengadilan tinggi Glynn County atas dakwaan pembunuhan, penyerangan berat, dan pemenjaraan palsu.

Mereka terancam hukuman seumur hidup jika divonis bersalah atas sebagian besar dakwaan serius oleh juri, yang terdiri dari 11 warga kulit putih dan seorang warga kulit hitam. Ketiga pria itu mengatakan mereka pikir Arbery sedang kabur dari tindak kejahatan ketika dia berlari di Satilla Shores, kompleks permukiman yang tenang di luar kota pesisir kecil Brunwick, pada sebuah Minggu petang, Februari 2020.

Jaksa penuntut mengatakan ketiga terdakwa berasumsi sangat buruk tentang pria kulit hitam berusia 25 tahun itu, yang keluar rumah untuk berjogging. Mereka mengejar Arbery dengan pick-up selama beberapa menit sebelum Travis McMichael menembak dengan senapan laras pendek ketika Arbery berlari ke arahnya dan tampak akan meraih senjata itu.

Larissa Ollivierre, penuntut dari Kejaksaan Distrik Cobb County, berupaya melemahkan argumen pembelaan ketiga terdakwa yang berusaha menahan Arbery berdasarkan hukum penahanan sipil, yang mengharuskan seseorang memiliki kecurigaan yang beralasan bahwa sebuah kejahatan telah dilakukan.

Bryan mengatakan pada Ricky Minshew, petugas polisi pertama yang tiba di lokasi penembakan, bahwa dirinya tak mendengar sepatah kata pun dari Arbery, tapi dia mendengar salah satu teriakan McMichael kepada Arbery: “Apa yang kamu curi? Apa yang telah kamu perbuat?”

“Apakah dia (Brian) pernah berkata bahwa dia mengatakan pada Ahmaud dia ditahan karena sesuatu?” tanya Ollivierre kepada Mishew.
“Tidak, Bu,” jawab Minshew.
Pengacara Bryan, Kevin Gough, kemudian menanyakan Minshew tentang alasan Bryan mengeluarkan ponselnya untuk merekam penembakan.
“Saya pikir dia berusaha kabur,” kata Bryan kepada Minshew di tempat kejadian, “jadi itulah alasannya.”

Minshew mengatakan dia sedang memeriksa laporan tentang “seorang pria kulit hitam mencurigakan” dan berkaus putih di Satilla Shores ketika mendengar tembakan dalam perjalanan menuju permukiman itu. Dia menemukan McMichaels dan Bryan mondar-mandir di dekat tubuh Arbery. Bryan mengaku kepada Minshew awalnya tidak mengenali Arbery yang berlari di dekat jalan masuk rumahnya, ataupun kedua McMichael ketika mereka mengejar Arbery dengan pick-up mereka, kata Minshew dalam kesaksian.

“Dia bilang dia berteriak ke truk: ‘Kalian menangkapnya?’” sebelum melompat ke truknya sendiri untuk ikut mengejar, kata Minshew, merujuk pada transkrip di rekaman kamera polisi.
“Haruskah saya mengejarnya? Entahlah,” kata Bryan kepada Minshew beberapa menit usai penembakan, beberapa langkah dari tubuh Arbery di jalan.

Bryan berkata dia tidak pernah mengenakan sabuk pengamannya, dan bisa saja “terlempar lewat kaca depan sialan saat mencoba mengejar ‘si badut’ ini,” menurut transkrip. Bryan ingat Arbery berhenti berlari untuk mengatur napas.

“Ketika saya berbelok di tikungan sana, sepertinya pria kulit hitam itu lelah berlari,” kata Bryan kepada Minshew. Bryan juga memberi tahu petugas itu bahwa Arbery sempat berusaha membuka pintu truknya. (ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *