BERITA UTAMAMIMIKA

Didukung PTFI, Kabupaten Mimika Menjadi Wilayah Pertama di Papua yang Menggelar Riskedas Tahun 2021

cropped cnthijau.png
6
×

Didukung PTFI, Kabupaten Mimika Menjadi Wilayah Pertama di Papua yang Menggelar Riskedas Tahun 2021

Share this article
Riskesdas yang dilakukan Dinas Kesehatan Mimika bekerjasama dengan PT Freeport Indonesia
Riskesdas yang dilakukan Dinas Kesehatan Mimika bekerjasama dengan PT Freeport Indonesia

Timika, fajarpapua.com – Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) adalah salah satu riset skala nasional yang berbasis komunitas dan telah dilaksanakan secara berkala oleh Badan Litbangkes Kemenkes RI.

Klik iklan untuk info lebih lanjut

Adapun hasil dari Riskesdas ini telah banyak dimanfaatkan untuk tujuan perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program pembangunan kesehatan baik di tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten/kota.

Pelaksanaan Riskesdas ini secara berkala setiap tiga tahun sekali yang mulai dilakukan sejak 2007, 2010 dan terakhir 2018 lalu.

Dengan dukungan dari PT Freeport Indonesia (PTFI) Kabupaten Mimika, menjadi pioner atau
kabupaten pertama di Papua yang melaksanakan Riskesdas ini.

Pelaksanaan Riskesdas di Kabupaten Mimika dimulai
pada Rabu (10/11) hingga Selasa (13/12) yang dilaksanakan di 8 kampung di pesisir selatan
Kabupaten Mimika, mulai dari kampung Tipuka, Ayuka, Nayaro, Nawaripi, Koperapoka, Omawita, Fanamo dan Otakwa.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra, pelaksanaan Riskedas di Papua bukanlah hal yang mudah.

“Mengumpulkan data bukan pekerjaan yang mudah. Namun hasil Riskesdas ini luar biasa penting, karena dari data
yang terkumpul ini bisa terlihat ada dan tidaknya masalah disparitas atau kesenjangan
kesehatan di masyarakat,” ujarnya.

Ditegaskan Reynold, disparitas perlu dipelajari lebih lanjut, sehingga dapat dilihat kembali intervensi apa yang bisa dilakukan secara khusus, karena daerah yang satu tidak dapat disamakan dengan daerah lainnya.

“Hasil kajiannya menjadi tolok ukur apa yang perlu dilakukan agar bisa lebih cepat menyelesaikan masalah-masalah kesehatan masyarakat,” katanya.

Diungkapkan pula, hasil dari Riskesdas Kabupaten Mimika Tahun 2021 nantinya akan dipakai untuk menilai tren perubahan derajat kesehatan
masyarakat, penilaian perubahan capaian indikator derajat kesehatan, penilaian perubahan besaran faktor risiko terhadap derajat kesehatan dan penilaian perubahan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM), baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan
nasional.

Menurut Reynold Ubra, tujuan dilaksanakannya Riskesdas 2021, antara lain untuk menilai status kesehatan masyarakat dan determinan yang mempengaruhinya.

Kemudian juga untuk menilai perubahan indikator status kesehatan masyarakat dan determinan yang mempengaruhinya.

“Dan yang terakhir, untuk menilai perubahan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat hasil
pembangunan kesehatan di Kabupaten Mimika,” jelasnta.

Sedangkan metode penelitian yang digunakan potong lintang (cross sectional) dengan kerangka sampel
blok sensus dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

“Audiensnya adalah rumah tangga di Indonesia di seluruh provinsi dan kabupaten serta kota.
Adapun metode pengumpulan data Riskesdas 2021 dilakukan melalui metode wawancara,
pengukuran, dan pemeriksaan,” ujar Reynold.

Sedangkan kegiatan yang dilakukan di lapangan meliputi wawancara indikator kesehatan masyarakat kepada semua angggota keluarga yang terpilih atau sampel.

“Kemudian juga melakukan pemeriksaan biomedis serta pemeriksaan gigi oleh dokter gigi,” urai Reynold.

Sementara indikator Riskesdas menggunakan basis komunitas dengan unit analisis Rumah Tangga/ Anggota Rumah Tangga.

Adapun indikator Riskesdas 2021 mencakup, pelayanan kesehatan meliputi akses pelayanan kesehatan, JKN, pengobatan, pemanfaatan pelayanan kesehatan dan pelayanan kesehatan tradisional.

Selain itu perilaku kesehatan yang meliputi merokok, aktivitas fisik, minuman beralkohol, konsumsi makanan, pencegahan penyakit tular nyamuk dan penggunaan helm juga menjadi indikator.

Selanjutnya, lingkungan yang meliputi penyediaan dan penggunaan air, penggunaan jamban, pembuangan sampah, pembuangan limbah, rumah sehat, penggunaan bahan bakar.

Tidak luput juga bioomedis yang meliputi pemeriksaan malaria, HB, glukosa darah, kolesterol dan trigleliserida, antibodi (PD3I) serta status kesehatan meliputi penyakit menular, penyakit tidak menular, gangguan jiwa-defresiemosi, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan ibu-bayi-balita dan anak remaja, status gizi,
cedera dan disabilitas.

Dukungan PTFI

Sebagai mitra pemerintah, PT Freeport Indonesia (PTFI) turut berperan aktif dalam pelaksanaan Riskesdas 2021 Kabupaten Mimika.

Pada kesempatan ini PTFI juga menggandeng pihak Gereja Katolik Keuskupan Timika melalui Koperasi Maria Bintang Laut (KMBL).

Menurut Manager External Relations, Corporate Communications PTFI, Kerry Yarangga, manajemen perusahaan selalu mendukung pembangunan yang dilakukan oleh Pemda Kabupaten Mimika.

“Kita senantiasa mendukung pemerintah dalam setiap upaya pembangunan diberbagai sektor termasuk kesehatan. Kebutuhan data kesehatan yang diprakarsai oleh Dinas
Kesehatan menjadi penting bagi semua pihak termasuk private sektor seperti PTFI dan
masyarakat,” kata Kerry Yarangga. (mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *