Freeport berharap gedung ini dapat membantu UNCEN dalam mempersiapkan sumber daya manusia dan generasi muda unggul di tanah Papua.
Rektor UNCEN, DR Apolo Safanpo, ST, M.T. meyakini tidak ada perusahan yang berhasil di tengah masyarakat yang gagal. “Keberadaan Freeport tidak dapat dipisahkan dari Papua, dan adalah komitmen Freeport untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Papua perlu diapresiasi,” ungkap Apolo.
Dikemukakan, UNCEN merupakan Lembaga Pendidikan tinggi pertama yang hadir di Papua dan telah menghasilkan ribuan lulusan hingga saat ini. Apolo mengapresiasi dukungan PTFI dan berharap dengan hadirnya Gedung Freport Indonesia untuk Pusat Sains dan Kemitraan ini dapat mendukung UNCEN dalam menyelenggarakan Tridharma UNCEN yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Sebagaimana seperti diketahui bahwa pertumbuhan penduduk berkembang sesuai deret ukur, sementara pertumbuhan sarana prasarana deret hitung, jadi pembangun gedung tahun ini tapi penduduk bertambah bisa dua kali lipat dari yang ada sekarang.
“Oleh karena itu, kita perlu terus menerus mengupayakan hadirnya sarana prasarana, secara khusus dalam bidang pendidikan, baik media pembelajarannya, termasuk gedung,” ujarnya.
Dikatakan, Uncen sendiri setiap tahun yang mendaftar untuk jadi calon mahasiswa sangat banyak, hingga 12 ribu yang tercatat di formulir, namun yang diterima hanyalah 4 ribu orang.
“Kita tidak bisa terima banyak karena daya tampung terbatas, dan jumlah pengajar yang terbatas. Dengan hadirnya gedung kuliah ini, tadi ada 18 ruang kuliah, ini mudah-mudahan memberi tambahan daya tampung, sehingga kita bisa menerima lebih banyak calon mahasiswa, bisa lebih banyak melakukan aktivitas akademik, sehingga kita bisa memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan,” paparnya.
Oleh karena itu dia mengucapkan terimakasih kepada Presiden Direktur Freeport beserta jajaran, yang mana itu adalah bantuan gedung pertama kali setelah Uncen kerjasama dengan Freeport Indonesia dari tahun 1995.
“Selama ini hanya bantuan yang sifatnya non fisik. Semoga ini menjadi tanda kehadiran freeport kepada kampus untuk membantu pemerintah dan masyarakat memberikan pelayanan tinggi bagi masyarakat di tanah Papua. Gedung tersebut akan digunakan untuk program pasca sarjana dengan semua jurusan yang ada,” tukasnya.
Bantuan pembangunan Gedung Pusat Sains oleh PTFI berjumlah 3 lantai yang akan dibangun di area kampus UNCEN, Jayapura. Memiliki luasan total bangunan sebesar 2.765 m2, dengan luas lantai dasar 630 m2, luas lantai 2 sebesar 570 m2, luas lantai 3 sebesar 870 m2, luas auditorium 320 m2 dan luas lantai rooftop 375 m2.
Bangunan ini nantinya akan menyediakan 18 buah ruang kelas, 1 ruang dosen, 1 auditorium berkapasitas 230 orang, lantai rooftop yang dijadikan sebagai area penempatan panel surya yang dapat menjadi bahan penelitian. (feb)