Jakarta, fajarpapua.com– Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan ada sebanyak delapan investor domestik berminat menanamkan investasi senilai Rp 156 miliar untuk mengembangkan industri perikanan di kawasan Indonesia timur.
Salahsatunya adalah Unit Pengolahan Ikan (UPI) untuk produk ikan segar serta ikan beku senilai Rp 45 miliar di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
“Alhamdulillah, 8 investor berminat untuk berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan di wilayah Indonesia timur,” ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Artati Widiarti.
Rencananya, menurut dia, para investor tersebut akan mengembangkan usaha di bidang budi daya udang, pengolahan ikan, dan pemasaran rumput laut.
Secara terperinci, Artati mengungkapkan wilayah yang dilirik oleh investor tersebut meliputi Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dengan minat investasi budidaya udang senilai Rp 80 miliar serta pengolahan tuna dan rajungan senilai Rp 10 miliar.
Kemudian, lanjutnya, investasi lainnya adalah pembangunan pabrik es senilai Rp 500 juta dan pembangunan Unit Pengolahan Ikan (UPI) untuk produk ikan segar serta ikan beku senilai Rp45 miliar untuk Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Sementara untuk Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, investor berminat untuk investasi di UPI senilai Rp 20 miliar dan juga pembangunan pabrik es senilai Rp 500 juta.
“Tentu ini kabar baik dan pasti akan kami tindak lanjuti,” kata Artati.
Direktur Usaha dan Investasi Ditjen PDSPKP Catur Sarwanto menambahkan pihaknya segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
Di saat bersamaan, dia siap mendampingi para investor yang telah mengajukan minat investasi agar dapat merealisasikan investasinya.
Berdasarkan data dari KKP, realisasi investasi semester I tahun 2022 diperkirakan mencapai Rp 4,04 triliun atau meningkat 36,29 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2021. (red)