BERITA UTAMAMIMIKA

Seorang Mediator Asal Mimika Maju di Pileg Manggarai Barat 2024, Terinspirasi Pemikiran Bertolt Brecht

151
×

Seorang Mediator Asal Mimika Maju di Pileg Manggarai Barat 2024, Terinspirasi Pemikiran Bertolt Brecht

Share this article
IMG 20220516 WA0023
DR. (C) Kanisius Jehabut, SH. MH

Timika, fajarpapua.com – Dr Kanisius Jehabut SH,MH yang kini menekuni profesi advokad sekaligus mediator asal Mimika kini memutuskan bertempur di pemilihan legislatif (Pileg) DPRD Manggarai Barat periode 2024-2029.

Dalam rilis yang diterima fajarpapua.com, Selasa (3/1/2023), Kanisius mengaku keputusannya maju di Pileg daerah pusat pariwisata itu terinspirasi oleh pemikiran Bertolt Brecht.

“Bagi sebagian kalangan, berbicara politik mungkin sudah menjadi barang yang sangat membosankan. Karena itu, mereka lebih suka menutup telinga. Toh, ujung-ujungnya hanya bicara soal janji yang tidak ditepati. Pemikiran seperti itu tidak salah lantaran tingkah para pelaku politik dahulu yang hanya melempar janji manis kepada masyarakat hanya untuk mendapat posisi politik di DPR kemudian mendulang harta untuk memperkaya diri,” ungkap Kanisius.

Menurut dia, tingkah para pelaku politik dahululah yang merusak kesucian nilai dari politik itu sendiri. Mulai dari cara mereka membeli suara atau yang disebut dengan politik transaksional.

“Masyarakat sebagai pemilik suara dan politisi sudah menjalankan bisnis politik. Inilah yang merusak kesucian dan menodai ajaran politik murni. Sehingga tak heran keputusan politik kadang menyimpang dari keinginan nurani karena lebih mementingkan isi dompet dan bisnis,” tukasnya.

Dalam kondisi seperti ini, kata dia, seorang Bertolt Brecht hadir untuk mengembalikan kesucian politik itu sendiri. Dia mengambalikan nurani masyarakat yang tercecer akibat dosa masa lalu dari para politisi yang mengajarkan politik transaksional dan identitas.

“Pemikiran Bertolt Brecht inilah yang menggugat nurani saya untuk menjadi “Rasul” pada misi politik 2024. Bertolt Brecht terus menghantui pemikian saya. Ini merupakan inspirasi yang sungguh luar biasa,” pungkas Kanisius.

Dikemukakan, sebagai seorang penyair dan dramawan asal Jerman, Bertolt Brecht menyebut bahwa buta terburuk adalah buta politik. Orang yang buta politik tidak menyadari bahwa biaya hidup, harga makanan, biaya rumah, harga obat, itu semua tergantung pada keputusan politik.

“Pribadi atau kelompok yang membanggakan sikap anti politiknya, membusungkan dada dan berkoar “saya benci politik,” sungguh bodoh mereka. Karena mereka mengalami kebutaan politik dan tidak mau mengetahui bahwa karena mereka tidak mau tahu politik akibatnya adalah pelacuran, anak terlantar, perampokan, dan yang terburuk adalah korupsi dan perusahan multinasional yang menguras kekayaan Negeri,” ujarnya.

Ucapan Bertolt Brecht ini sungguh menggugah nurani seorang Kanisius Jehabut untuk mengambil bagian dalam politik pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat.

Kanisius Jehabut adalah pribadi yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. Sekarang ia ingin bekerja untuk orang lain. Karena itu, Kanisius Jehabut memilih untuk menjadi calon anggota DPRD Mabar pada politik Pileg 2024 mewakili Dapil 1 (jika belum ada pemekaran Dapil).

“Pemikiran Bertolt Brecht sekaligus menggugat kebutaan politik kaum muda untuk segera sadar dan saatnya mengembalikan kesucian politik. Hilangkan sikap apatis, masa bodoh, egois, dan sikap benci terhadap politik. Sebagai generasi pemikir, kaum muda harus menjadi Bertolt Brecht dan kita berjalan bersama dalam politik Pileg 2024 untuk ambil bagian dalam pengambil keputusan politik yang pro terhadap kaum lemah, tertindas, terlantar, petani, dan kaum miskin,” katanya.

Lahir dari keluarga petani, itulah yang menyempurnakan misi mulia seorang Kanisius Jehabut untuk menyampaikan aspirasi yang pro terhadap kaum lemah. Karena itu, sebagai generasi pemikir, Kanisius mengajak kaum muda untuk berjalan bersama, bergandengan tangan, satukan tekat dan niat mendukungnya menjadi anggota DPRD Mabar 2024. Selamat berjuang.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *