Timika, fajarpapua.com – PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Universitas Cenderawasih (Uncen) menggelar seminar akhir penguatan kapasitas monitoring dan evaluasi (Monev) untuk Lembaga Adat Lemasa Lemasko.
Kegiatan tersebut dibuka sacara resmi oleh Direktur dan Executive Vice President Sustainable Development and Community Relation PT Freeport Indonesia (PTFI), Claus Wamafma didampingi bersama Rektor Uncen Dr Oscar O Wambrauw, di Hotel Horison Diana Timika, Senin (13/5).
Seminar akhir tersebut merupakan pemaparan hasil pelatihan penguatan kapasitas yang difasilitasi oleh PTFI dengan bekerjasama dengan Uncen dalam hal ini Pusat Studi Data dan Informasi Pembangunan (Pusdip) kepada Lembaga Adat Lemasa Lemasko.
Claus Wamafma dalam sambutannya mengatakan pihaknya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya buat pelatihan yang dilakukan oleh kedua lembaga adat dan terobosan-terobosan yang telah dilakukan bagaimana mempersiapkan lembaga untuk terlibat dalam memastikan dan mengawal semua komitmen-komitmen PTFI kepada masyarakat yang tidak ada satupun disembunyikan.
“Saya ucapan terima kasih kepada Lemasa Lemasko untuk efortnya yang luar biasa menuju era baru dengan melakukan pelatihan-pelatihan pendampingan program-program sesuai spirit dari komitmen dan MoU yang kita buat,”katanya.
Diharapakan pelatihan ini tidak terbatas untuk sebuah tools, bagaimana bikin laporan atau capacity building dan lainnya tetapi juga harus ada yang bicara kepada masyarakat terkait komitmen-komitmen PTFI.
“Spirit lembaga adat itu adalah partner kami, menyuarakan yang benar dan juga mengkritik ketika ada hal yang salah. Kami tidak pernah kurang untuk komitmen kepada masyarakat, maka itu harus dilaporan kan secara akuntabel,”tuturnya.
Selanjutnya Dr Oscar O Wambrauw mengatakan, kegiatan pelatihan dan penguatan kapasitas akan meningkatkan kapasitas lembaga maupun individu dalam melakukan evaluasi dan monitoring yang baik dan sesuai dengan standar ilmiah dalam proses pelaporan dan evaluasi setiap kegiatan.
“Diharapkan akan membentuk sistem Monev yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang tentunya harus memiliki alat aplikasi yang bisa dapat mengukur dan menilai manfaat dari pada pendanaan yang dilaksanakan kepada program-program yang diprogramkan dalam masyarakat tersebut,”katanya.
Menurutnya Uncen memandang perlu untuk kegiatan ini bisa terus berlanjut dan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat secara khusus dalam rangka untuk menguatkan kegiatan-kegiatan yang yang didanai oleh dana dibestasi sosial PTFI.
“Kami terus akan mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini sesuai bidang-bidang yang ada di Uncen. Secara khusus kami juga mengucapkan terima kasih kepada PTFI yang terus juga mendukung pendidikan ditanah Papua dan kita juga diberikan kesempatan mendapatkan bantuan yaitu gedung kemutraan dan sains dan sangat mendukung kami,”ungkapnya.
Kegiatan pelatihan dan penguatan kapasitas akan meningkatkan kapasitas lembaga maupun individu dalam melakukan evaluasi dan monitoring yang baik dan sesuai dengan standar ilmiah dalam proses pelaporan dan evaluasi setiap kegiatan.
“Diharapkan akan membentuk sistem Monev yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang tentunya harus memiliki alat aplikasi yang bisa dapat mengukur dan menilai manfaat dari pada pendanaan yang dilaksanakan kepada program-program yang diprogramkan dalam masyarakat tersebut,”katanya.
Menurutnya Uncen menandang perlu untuk kegiatan ini bisa terus berlanjut dan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat secara khusus dalam rangka untuk menguatkan kegiatan-kegiatan yang yang didanai oleh dana dibestasi sosial PTFI.
“Kami terus akan mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini sesuai bidang-bidang yang ada di Uncen. Secara khusus kami juga mengucapkan terima kasih kepada PTFI yang terus juga mendukung pendidikan ditanah Papua dan kita juga diberikan kesempatan mendapatkan bantuan yaitu gedung kemutraan dan sains dan sangat mendukung kami,”ungkapnya.(ron)