BERITA UTAMAPAPUA

16 Satwa Endemik Papua Diselamatkan dari Proyek RS UPT Vertikal Papua

118
×

16 Satwa Endemik Papua Diselamatkan dari Proyek RS UPT Vertikal Papua

Share this article
51972fbe 16d8 41a9 b827 035c42a175d3
satwa endemik Papua yang berhasil diselamatkan

Jayapura, fajarpapua.com- Sebanyak 16 satwa endemik Papua berhasil diselamatkan oleh Aparat Penegak Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Maluku-Papua dan BBKSDA Papua dari Proyek Rumah Sakit yang sedang dibangun oleh PT Brantas Abipraya, pada Jumat (21/6), sekitar pukul 16.00 WIT.

Untuk diketahui proyek RS Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Vertikal Papua itu sendiri berlokasi di Koya, Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua.

Ke-16 satwa endemik itu berhasil diselamatkan setelah petugas BBKSDA Papua menerima laporan dari masyarakat mengenai keberadaan satwa yang dilindungi tersebut.

Awalnya, petugas mendapati empat satwa masing-masing tiga ekor Burung Cenderawasih Paradisea Minor, dan 1 ekor Cenderawasih Toowa Cemerlang.

Aparat kemudian menggali informasi soal pemilik dari satwa tersebut ke pelaksana proyek di lapangan.

Namun tidak mendapat keterangan berarti. Ketika petugas memeriksa lokasi, ternyata ditemukan sebuah kandang dengan 12 satwa dilindungi di dalamnya.

Kandang tersebut berukuran 4,8 x 2,5 meter, terbuat dari besi dengan atap mirip spandek.

Satwa yang berada di dalam kandang tersebut adalah 2 ekor burung mambruk (goura), 2 ekor burung kakatua raja-Hitam (Probosciger aterrimus), 2 ekor burung mino emas (Mino anais), 1 ekor burung nuri merah (Eos cyanogenia), 1 ekor burung nuri bayan hijau (Eclectus roratus), 2 ekor burung kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea) 1 ekor walabi (Genus Dorcopsulus) dan 1 ekor burung nuri kelam (Pseudeos fuscata)

Ke-16 satwa tersebut kemudian dipindahkan ke kandang transit milik BBKSDA Papua yang terletak di Bumi Perkemahan Waena, Kota Jayapura, Papua.

Pelaksana lapangan proyek RS. UPT Vertikal Papua, Rosadi, kepada petugas Gakkum/BBKSDA mengatakan di lokasi proyeknya ada beberapa pecinta burung.

Mereka inilah yang membawa burung tersebut ke dalam proyek. Mereka membawanya atas sepengetahuan Ondo (Raja). Satwa tersebut, kata dia, sudah tiga bulan dikandang.

“Setiap proyek diminta harus ada kearifan lokal termasuk bangunan, seperti flora dan fauna khas Papua. Kami pikir kalau dalam lingkup Papua tidak apa-apa dan aman saja. Keberadaan burung ini untuk penghilang stres,” kata dia kepada petugas di lokasi.

Gakkum dan BBKSDA belum memberikan keterangan mengenai temuan satwa dilindungi tersebut. “Nanti setelah BAP keluar,” kata seorang staf BBKSDA Papua.

PT. Brantas Abipraya adalah perusahaan di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang konstruksi dan berdiri pada 12 November 1980 di Jakarta. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *