BERITA UTAMAMIMIKA

Buka Kegiatan Rembuk Pemuda, Bupati Johannes Rettob Minta Pemuda di Mimika Jangan Terpecah

406
×

Buka Kegiatan Rembuk Pemuda, Bupati Johannes Rettob Minta Pemuda di Mimika Jangan Terpecah

Share this article
IMG 20240714 WA0015
Bupati Mimika memukul tifa secara bersama dengan para narasumber menandai dibukanya Rembuk Pemuda di Grand Tembaga Hotel.

Timika, fajarpapua.com – Bupati Mimika Johannes Rettob membuka kegiatan diskusi terbuka yang digelar oleh Organisasi Rembuk Pemuda yang mengusung tema “Pemuda Papua Harapan Baru Indonesia”.

Kegiatan yang dihadiri oleh pemuda dari berbagai organisasi, OKP dan Ormas yang ada di Kabupaten Mimika tersebut digelar di Grand Tembaga Hotel Timika, Minggu (14/7).

Kegiatan menghadirkan Meki Friyz Nawipa sebagai tokoh inspirator Papua Tengah dan Capt Alion Belau yang juga tokoh muda Papua Tengah, Ali Nurhidayat seorang inisiator kelas Multikultural, Muhammad Amin Ketua HMI Cabang Mimika dan Nur Ihfa Karupukaro yang menjabat Wakil Direktur Program dan Monev YPMAK.

Bupati Mimika, Johannes Rettob dalam sambutannya mengatakan pemerintah daerah mengapresiasi inisiator pembentukan Rembuk Pemuda sebagai wadah mengumpulkan seluruh pemuda di Kabupaten Mimika.

Sehingga diharapkan kegiatan bisa berjalan dengan baik dan Rembuk Pemuda bisa menjadi wadah persatuan seluruh pemuda di Kabupaten Mimika secara khusus dan Papua Tengah secara umum.

“Pemerintah sangat mengapresiasi kegiatan yang bisa mengumpulkan para pemuda untuk berdiskusi, supaya tidak ada blok-blok lagi, warna-warna yang berbeda dan anak muda tidak boleh jadi tukang gosip dan bikin hoaks ,”katanya.

Menurutnya pemuda harus memiliki integriras, dedikasi, kreatifitas dan dinamis karena harus berani. Karena masa depan bangsa ada ditangan para pemuda.

“Saya berharap pemuda harus punya integritas jangan dibawa kemana-mana dan dipengaruhi orang lain. Secara khusus di Mimika jangan terpecah jangan ada dualisme karena tidak bisa membangun daerah dan masa depan kita suram karena membesarkan ego masing-masing. Mari kita bergandengan tangan dan satukan hati sehingga kita kuat dan kalau pemuda kuat daerah ini akan kuat,”tuturnya.

“Kalian harus menjadi mitra pemerintah untuk membangun daerah ini dengan cara masing-masing. Jangan selalu berfikir negatif terhadap pemerintah misal pilih kasih padahal tidak karena pemerntah tidak mengetahui isi hati kalian,”imbuhnya.

Selanjutnya Founder Rembuk Pemuda Aidil Panandra dalam sambutannya mengatakan, bicara anak muda bukan hanya tentang anak muda yang berjuang di jalan.

Membangun pemuda lanjutnya bukan hanya jadi aktivis karena perjuangan aktifis bukan satu-satunya jalan dan bukan jalan yang paling benar.

“Maka disimpulkan bahwa anak muda ini tidak bisa dilihat dalam satu bentukan jalan saja. Tetapi ada anak muda yang berjuang dengan masing-masing cara seperti berjuang bidang pendidikan, wira usaha, bertani dan lain sebagainya. Sehingga saya membentuk membentuk suatu ruang inklusif untuk semua kelompok pemuda supaya nyaman didalam bukan hanya dari aktifis saja tetapi berbagai bidang dan pemikiran yang berbeda-beda yaitu Rembuk Pemuda,”katanya.

Ia mengungkapkan, Rembuk Pemuda hanyalah wadah inklusif yang semua orang bisa menyampaikan aspirasinya dan pandangan pemikiran didalamnya.

“Acara hari ini baru awal dan hanya pengenalan saja karena baru awal kami memiliki keterbatasan selanjutnya silahkan bersama-sama untuk berdiskusi. Semua boleh berbicara tidak terkecuali dan kami tidak membeda-bedakan. Pemuda-pemuda yang mau hadir dalam kegiatan ini adalah orang-orang tersadarkan dan memiliki keinginan untuk membangun Papua khususnya dan Indonesia pada umumnya,”ungkapnya.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *