Timika, fajarpapua.com – Diskusi publik yang digelar Pusat Bantuan Mediasi (PBM) GKI pada 17 Juli 2024 di salah satu hotel di Timika masih menyisahkan persoalan.
Pasca kegiatan diskusi, nama Dolfin Beanal yang merupakan anggota DPRD terpilih yang juga pengawas HAPAK sontak ramai diperbincangkan pasca videonya viral.
Diketahui dalam video yang sudah diedit itu tertulis narasi “Coba Nonton Video Ini, Ini sangat Memalukan, dilakukan oleh oknum anggota DPRD terpilih yaitu Dolfin Beanal, Bukannya Mengakomodir Penyelesaian Masalah, Tapi Malah Memprofokasi Keadaan dan Situasi. Ada Apa dengan Orang Ini ? Apakah dia punya kepentingan pribadi dibalik persoalan ini ? Ataukah dia digunakan oleh oknum-oknum PTFI atau PT Tri Boga ? Sangat Memalukan dan Sangat Tidak Pantas untuk anggota DPRD terpilih orang ini sebenarnya berpihak pada siapa ? Bukankah anggota DPRD adalah wakil rakyat sungguh sangat miriss!!”
Merasa dirugikan dengan video dan narasi yang sudah tersebar luas tersebut, Dolfin bersama perwakilan HAPAK mendatangi kantor Mediasi PBM GKI yang beralamat di Jalan Yos sudarso Timika Papua.
Pdt. Jake Meril Ibo selaku Direktur PBM GKI saat ditemui fajarpapua.com menjelaskan, pihaknya perlu mengklarifikasi terkait kegiatan talkshow dan launcing yang digelar PBM GKI yang mana dalam kegiatan tersebut ada beberapa dinamika diskusi yang terjadi.
Lanjut Pdt Jake, rupanya ada oknum yang tidak bertanggung jawab mengedit video lalu diplintir. Tujuan video diedit untuk menyerang pribadi Dolfin Beanal.
“Kalau kita lihat memang oknum tersebut sangat memojokkan dan mengedit video saudara Dolfin Beanal, dan ini merupakan perbuatan yang sangat tidak terhormat yang dibuat oleh oknum tersebut dengan memplintir video dan menjatuhkan nama baik seseorang,” ujarnya saat ditemui, Minggu (21/7)
Menurut dia, talkshow bertujuan menyatukan semua komunitas yang ada di Kabupaten Mimika untuk mendiskusikan hal-hal yang membangun Mimika, namun dirinya sangat menyesali ada pihak yang tidak bertanggungjawab menjatuhkan nama baik seseorang.
“Dalam videonya juga adik kami ini sampai disebutkan sebagai anggota DPRD terpilih padahal kami tidak mengundang beliau dalam kapasitas sebagai anggota DPRD, kami mengundang konteksnya sebagai penasehat HAPAK, yang mana mereka itu merupakan pengusaha asli Amungme dan Kamoro. Mereka memiliki potensi yang hebat menyatukan presepsi untuk membangun Mimika, dan perbuatan yang dilakukan oleh oknum tersebut adalah perbuatan yang sangat tidak terpuji, kami mengutuk keras perbuatan seperti itu,” tegasnya.
Ia berharap, polemik video yang telah diedit oleh oknum yang tidak bertanggungjawab ini segera dihentikan. Sebab, acara yang dilakukan pihaknya sudah berakhir dan dinamika yang terjadi saat itu sudah diselesaikan dalam ruangan saat itu juga.
“Saudara kami ketika itu menyampaikan apa yang menurutnya tidak benar, dinamika itu berjalan dan sudah selesai dalam forum kami, sehingga saya pikir tidak ada masalah. Tapi ternyata ada oknum yang memanfaatkan lagi untuk kepentingan sendiri,” jelasnya.
Ia juga berpesan agar publik lebih berhati-hati karena kegiatan yang baik kadang dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Kami berharap stop menggunakan cara seperti ini untuk memprovokasi orang, bapak, ibu, laki-laki, perempuan, kalian harus tahu sudah capek kita hidup seperti begini, menjatuhkan orang lain dengan menggunakan nama orang lain. Karena video editan itu sangat tidak sesuai dengan video aslinya, jadi stop sudah menghancurkan seseorang dengan mengedit-edit foto atau video untuk menjatuhkan orang lain,” tutupnya (moa)