BERITA UTAMAPAPUA

34 Ribu Ton Pupuk Bersubsidi Dialokasikan untuk Tanah Papua, 23 Ribu Ton Diantaranya Dinikmati Petani Merauke

×

34 Ribu Ton Pupuk Bersubsidi Dialokasikan untuk Tanah Papua, 23 Ribu Ton Diantaranya Dinikmati Petani Merauke

Share this article
IMG 20240726 WA0230
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rammad Pribadi saat memberikan keterangan pers di Jayapura.Foto: HSB

Jayapura, fajarpapua.com- PT Pupuk Indonesia (Persero) mengalokasikan pupuk bersubsidi untuk Tanah Papua sebesar 34 ribu ton.

Kebijakan ini dilakukan gun memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani di seluruh wilayah Papua yang diproyeksikan sebagai lumbung pangan nasional.

Namun dari 34 ribu ton pupuk bersubsidi yang dialokasikan untuk Tanah Papua, 23 ribu ton diantaranya dialokasikan untuk petani di Merauke, Papua Selatan.

Terkait hal ini Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rammad Pribadi telah melakukan kunjungan kerja ke Merauke, Papua Selatan dan Jayapura, Kamis (25/7).

Kujungan tersebut dimaksudkan untuk melihat lebih dekat ketersediaan pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Papua Selatan dengan mengunjungi salah sentral produksi beras di Merauke.

“Saya sudah bertemu dengan para petani, penyuluh dan seluruh stakeholder yang terlibat pada penyaluran pupuk bersubsidi. Saya sendiri berkeliling sampai ke Papua dan Papua Barat, Papua Selatan, ingin memastikan seluruh petani terlayani pupuk bersubsidi. Kami di Papua sudah turun ke Merauke dan Kabupaten Keerom bertemu petani padi, jagung, cabai,”jelas Rammad kepada wartawan di Jayapura, Jumat (26/7).

Ia mengatakan, pada Februari lalu, Presiden Joko Widodo telah memutuskan Tahun 2024 menambah volume pupuk menjadi dua kali lipat dari APBN dari sebelumnya 4,7 juta ton pupuk dan sekarang ditingkatkan menjadi 9,5 juta ton.

Alasan volume pupuk ini ditingkatkan, karena pemerintah serius untuk memastikan ketahanan pangan di Indonesia seperti di Merauke dan Keerom.

Kemudian, lanjut Rammad, Tim Pupuk Indonesia juga keliling melihat potensi pangan lokal agar bisa terpenuhi di Papua.

“Kami hadir di Papua untuk memastikan pupuk bersubsidi agar bisa sampai kepada masyarakat khususnya para petani di Indonesia,”katanya.

Sementara itu, terkait dengan pembangunan pabrik pupuk Urea yang ada di Fakfak, Papua Barat, kata Rammad, secara teknis saat ini sedang mepersiapkan seluruh desain, dan melengkapi seluruh perijinan mulai dari Amdal.

“Kita harapkan mulai kuartal pertama Tahun 2025 pembangunannya sudah di mulai. Ini sangat penting ada pabrik pupuk di Papua. Kita lihat sejarah pabrik pupuk itu hanya ada di luar Papua seperti di Jember, Gersik, Jawa Barat dan daerah lainnya. Kalau di Papua sumber bahan baku melimpah sehingga di bangun pabrik pupuk dengan ada pengembangan pertanian di Merauke,” katanya,

Rammad menyampaikan, pembangunan pabrik pupuk di Fakfak ini akan membutuhkan waktu 40 bulan dengan anggaran Rp 24 triliun.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *