BERITA UTAMAPAPUA

Basarnas Resmi Hentikan Pencarian Kapal LCT Cita XX, KRI Teluk Lada-521 Telusuri Rute Pelayaran ke Perairan Ambon

128
×

Basarnas Resmi Hentikan Pencarian Kapal LCT Cita XX, KRI Teluk Lada-521 Telusuri Rute Pelayaran ke Perairan Ambon

Share this article
IMG 20240728 WA0010
Tim Basarnas saat melakukan pencarian

Timika, fajarpapua.com – Operasi pencarian Kapal LCT Cita XX pengangkut material bahan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia yang hilang di perairan antara Timika -Asmat resmi dihentikan.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Operasi Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Edy Prakoso, Sabtu ( 27/7) kemarin menanggapi usulan dari komponen Tim SAR Gabungan di Timika.

Penghentian operasi dilakukan setelah Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Kantor SAR Timika, TNI dan Polri daerah setempat tak kunjung menemukan tanda-tanda keberadaan kapal dan para penumpangnya.

Meski Tim SAR Gabungan sudah berusaha maksimal selama tujuh hari penuh sejak operasi pencarian dan pertolongan yang dimulai pada Jumat, 19 Juli 2024 pekan lalu.

“Dengan catatan jika di kemudian hari ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal ataupun tanda-tanda dari para penumpang maka Operasi SAR akan dimulai kembali,” kata Edy.

Untuk itu pula menurutnya, tim siap untuk mengumpulkan dan menindaklanjuti segala informasi dari warga setempat yang berkaitan dengan keberadaan Kapal  LCT Cita XX dengan fisik berwarna putih, bervolume 245 GT yang hilang itu demi memperbesar kemungkinan dapat ditemukan.

Sebelumya Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika, I Wayan Suyatna kepada media mengungkapkan Tim SAR Gabungan telah menghentikan pencarian Kapal LCT Cita XX yang dilaporkan hilang kontak di Perairan antar Timika-Asmat sejak 15 Juli 2024 lalu

Alasan utama penghentian pencarian karena Tim SAR Gabungan sama sekali tidak menemukan tanda-tanda keberadaan kapal yang membawa 12 penumpang tersebut setelah tujuh hari pencarian.

I Wayan Suyatna mengungkapkan Tim SAR Gabungan selama tujuh hari telah melakukan pencarian disepanjang rute perairan yang diduga dilalui Kapal LCT Cita XX.

Pencarian Kapal LCT Cita XX dijalur perairan selain melibatkan RIB dan kapal milik Basarnas, juga dilakukan dengan Kapal Patkamla Yapero dan KRI Teluk Lada-521 milik TNI AL.

Bahkan Tim SAR Gabungan juga melakukan pencarian lewat udara dengan mengerahkan helikopter Super Puma dan Pesawat Intai Boeing 737 Seri 200 Surveillance milik TNI AU.

Namun upaya tersebut hingga hari ketujuh tidak juga membuahkan hasil, bahkan Tim SAR Gabungan juga tidak menemukan tanda-tanda keberadaan kapal yang mengangkut material pembangunan BTS 4G milik BAKTI Kominfo tersebut.

“Tidak ada signal sedikitpun yang bisa dipantau dari keberadaan Kapal LCT Cita XX. Makanya kami usulkan ke Kepala Basarnas agar pencariannya ditutup,” ujarnya.

Dikatakan berdasar informasi dari pemilik kapal, komunikasi terakhir dengan kru kapal terjadi pada Senin, 15 Juli 2924 saat kapal berangkat.

Namun, pemilik mengaku kehilangan kontak dengan kru saat Kapal LCT Cita XX berada di perairan disekitar Pulau Tiga.

“Komunikasi terakhir dilakukan saat Kapal LCT Cita XX hendak berangkat pada Senin 17 Juli 2024 pukul 10.00 WIT. Tapi lost contact-nya saat kapal di sekitar Pulau Tiga, karena saat itu sinyalnya blank,” jelasnya.

Pertimbangan lain diusulkannya penghentian pencarian seperti ditambahkan Kasubsi Operasi dan Siaga, Kantor SAR Timika, Charles karena Tim SAR Gabungan telah melakukan pencarian di jalur Timika-Yahukimo hingga Perairan Arafuru namun keberadaan Kapal LCT Cita XX tidak juga terdeteksi.

“Seluruh jalur antara Timika-Yahukimo sudah dilakukan pencarian baik di perairan dangkal, muara hingga ke perairan dalam seperti di perairan Arafuru oleh kapal TNI AL,” tuturnya.

Charles mengungkapkan sebelum hilang kontak, sebagaimana keterangan pemilik diperkirakan kapal mengalami trouble engine atau kerusakan mesin.

“Informasi dari pemilik kapal terakhir kali ada penjaring ikan atau nelayan melihat kapal tersebut berputar 360 derajat,” lanjutnya.

Telusuri Rute Pelayaran Ambon

KRI Teluk Lada-521 terus menelusuri keberadaan kapal LCT Cita XX yang hilang kontak di antara Perairan Mimika dan Asmat, Papua.

Dikutip dari keterangan Dinas Penerbangan Angkatan Laut (Dispenal) pihaknya mengerahkan dua unsur kapal perang dalam operasi pencarian.

Kapal Patkamla Yapero difokuskan pencarian pencarian dan penyelamatan (SAR) di perairan pesisir antara Timika-Agats dengan koordinasi ketat tim SAR gabungan di bawah Basarnas sebagai leading sektor.

Sedangkan KRI Teluk Lada fokus melakukan penyisiran di jalur pelayaran menuju Ambon, Maluku sesuai perkiraan arus laut.

“KRI Teluk Lada memfokuskan penyisiran di jalur pelayaran menuju Ambon, di mana searah dengan perkiraan arus laut saat ini, untuk menemukan benda atau jejak terkait Kapal LCT Cita XX,” tulis keterangan Kadispenal I Made Wira Hady Arsanta.

Dia juga mengungkapkan, sulitnya proses SAR disebabkan kondisi cuaca buruk seperti hujan dan cuaca berkabut sehingga jarak pandang terbatas yang terjadi di wilayah tersebut.

Namun, unsur TNI AL seperti KRI Teluk Lada tetap terus melakukan pencarian,” ungkap Wira.

Sebelumnya, LCT Cita XX diduga hilang kontak di antara Perairan Kabupaten Mimika dan Asmat. Kapal tersebut membawa 12 orang dan mengangkut bahan material pembangunan BTS telekomunikasi untuk penyediaan sinyal 4G BAKTI Kemenkominfo di wilayah Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

LCT Cita XX bertolak dari Mimika pada Senin (15/7) lalu dengan rute pelayaran Asmat-Yahukimo. Kapal tersebut melakukan kontak terakhir dengan kapal Prima Jaya yang melintas bersamaan, pada Selasa (16/7).

Kemudian, dari informasi yang disampaikan anak buah kapal (ABK) Kapal Prima Jaya, posisi LCT Cita XX tersebut tidak melaju dan mengambil di pinggiran.

Lalu, hingga Kamis (18/7) kapal tersebut tidak kunjung tiba di Yahukimo dan dinyatakan hilang kontak. (mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *