Timika, fajarpapua.com – Komisi Nasional Hak Azasi Manusi (Komnas HAM) RI Perwakilan Papua memantau langsung penanganan kasus pembunuhan Mr.Glen Malcolm Conning, pilot helikopter milik PT Intan Angkasa Air Services asal Selandia Baru di Distrik Alama, Kabupaten Mimika.
Ketua Komnas HAM RI Perwakilan Papua Frits B Ramandey dalam konferensi pers di Posko Satgas Ops Damai Cartenz, Rabu (14/8) mengatakan peristiwa tersebut sangat miris.
Hal ini karena selain timbulnya korban jiwa, akibat aksi keji tersebut juga mengakibatkan trauma dan hilangnya pelayanan publik di Distrik Alama.
“Pasca kejadian ini ada korban meninggal dunia, tapi juga korban trauma. Bahkan masyarakat sipil yang jumlahnya ratusan akhirnya tidak bisa mendapatkan pelayanan, itu menjadi terabaikan dan ini sangat miris sekali,” katanya.
Menurutnya pemantauan yang dilakukan pihaknya antara lain dengan proaktif mengumpulkan berbagai informasi dan melakukan pemantauan lapangan.
Selanjutnya, Komnas HAM akan melakukan pendalaman terhadap kejadian tersebut sehingga diketahui motivasi para pelaku melakukan pembunuhan.
“Pemantauan proaktif yang kami lakukan adalah mengumpulkan berbagai informasi melalui media dan mitra-mitra yang lain. Untuk pemantauan lapangan dilakukan beberapa hari di Timika. Kami memastikan penyebab kematian dengan adanya beberapa barang bukti dan yang terpenting adalah selongsong peluru yang ditemukan. Kami juga bertemu para saksi yang melihat serta mengalami langsung dan pihak perusahaan tempat pilot bekerja,” jelasnya.
Komnas HAM meminta kepada Pemda Mimika untuk segera melakukan pemulihan pelayanan kepada masyarakat di Distrik Alama pasca kejadian tersebut.
“Kami minta Pemda Mimika segera melakukan pemulihan terhadap pelayanan masyarakat kemudian mengirimkan tenaga Psikolog untuk memulihkan trauma baik kepada para Nakes, guru dan masyarakat. Pasca kejadian ini pelayanan jangan berhenti, karena hak atas kesehatan dan pendidikan adalah HAM,”tegasnya.(ron)