Timika, fajarpapua.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mimika gelar Focus Group Discussion (FGD) penjaringan data penyusunan dokumen readmap Sistem Inovasi Daerah (SIDA) tahun 2025-2029.
Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Horison Diana Timika, Rabu (11/9) dibuka oleh Pj Sekda Mimika Petrus Yumte diikuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dilingkup Pemda Mimika.
Petrus Yumte saat membacakan sambutan Pj Bupati Mimika menyampaikan, inovasi daerah menjadi sangat krusial dalam menyikapi tantangan pembangunan saat ini.
Menurutnya seperti yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38/2017, inovasi daerah tidak hanya berkutat pada bidang teknologi, namun juga mencakup berbagai aspek pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.
Untuk itu lanjutnya Pemerintah Kabupaten Mimika perlu merancang dan mengimplementasikan inovas yang dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas.
“Seperti yang kita ketahui bersama, diera globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini, inovasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing, meningkatkan kualitas layanan publik, dan kemajuan suatu daerah,”katanya
Dijelaskan, sebagai salah satu kabupaten yang kaya akan sumber daya alam, Kabupaten Mimika memiliki banyak potensi yang belum tergali secara optimal.
Dengan inovasi yang terarah, kita bisa mengatasi berbagai kendala yang selama ini menjadi penghambat pembangunan, seperti keterbatasan infrastruktur, akses teknologi, serta permasalahan sosial-ekonomi yang terus menjadi tantangan, termasuk angka kemiskinan.
Berdasarkan data Maret 2024, tingkat kemiskinan di kabupaten mimika masih tinggi, yaitu 9,03%. oleh karena itu, inovasi dalam pemberdayaan masyarakat, terutama di sektor ekonomi lokal seperti UMKM, sangat dibutuhkan.
Menurutnya dengan dukungan inovasi, UMKM dapat memiliki akses yang lebih luas terhadap pasar, teknologi, dan permodalan, sehingga mampu menggerakkan perekonomian lokal secara lebih dinamis.
Sektor UMKM dinilai juga memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
.
“Namun demikian, pelaku UMKM masih menghadapi berbagai kendala, mulai dari keterbatasan modal, minimnya akses pasar, hingga rendahnya kemampuan dalam menggunakan teknologi digital untuk pemasaran. Disinilah peran inovasi menjadi sangat vital, sehingga pemerintah harus memberikan dukungan berupa pelatihan keterampilan, akses permodalan, serta fasilitas digitalisasi bagi pelaku UMKM, sehingga produk unggulan kita dapat bersaing di pasar yang lebih luas,” jelasnya.
Inovasi daerah lanjutnya tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga untuk memperkuat daya saing daerah di tingkat nasional.
Pj. Sekda Yumte mengungkapkan berdasarkan data terbaru, Kabupaten Mimika masih berada di peringkat bawah dalam hal daya saing inovasi.
Hal ini tegasnya menandakan bahwa pemerintah daerah perlu bekerja lebih keras dalam menciptakan kebijakan-kebijakan inovatif yang bisa mendorong kemajuan di berbagai sektor.
“Melalui penyusunan roadmap sistem inovasi daerah, kita ciptakan kerangka kerja yang jelas dalam mengembangkan inovasi yang terfokus pada kebutuhan daerah. Tujuannya adalah agar semua sektor, termasuk pemerintahan, ekonomi, dan sosial, dapat bekerja sama dalam menciptakan solusi yang dapat memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya.(ron)