Timika, fajarpapua.com – Senrta Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) mengamankan tumpukan uang dari dari dua oknum wanita yang ditangkap di Jalan Budi Utomo, Selasa (26/11) sore. Kini, ketiganya masih menjalani pemeriksaan untuk mendalami pelaku lain sekaligus aliran dana dalam kasus tersebut.
Terkait kejadian itu, tokoh masyarakat Kamoro meminta warga Mimika agar benar-benar menggunakan hak pilih pada Rabu (27/11) hari ini untuk memilih calon pemimpin yang benar-benar bersih dari praktek curang Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Salah satunya, warga tidak boleh memilih calon pemimpin yang membackingi dua oknum wanita yang terlibat aksi bagi-bagi uang pada Selasa (26/11).
“Ini benar-benar keterlaluan, belum apa-apa mereka sudah melakukan aksi curang. Mujur gakkumdu sigap sehingga aksi mereka bisa dihentikan. Saya harap semua warga bersatu tolak calon bupati curang demi selamatkan Mimika,” ungkap tokoh Kamoro, Marianus Maknaipeku kepada fajarpapua.com pada Selasa (26/11) malam.
Selanjutnya ia meminta warga Mimika mengawasi aksi mobilisasi massa yang dilakukan oknum paslon yang secara kasat mata selalu melakukan aksi curang.
“Jangan pilih, jangan biarkan mereka berkuasa karena daerah ini akan jadi taruhan. Kami minta paslon itu didiskualifikasi dari Pilkada,” harapnya.
Sehari menjelang Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Mimika, pada Selasa (26/11) sore salah dua wanita tertangkap tangan sedang membagikan uang demi memenangkan oknum pasangan calon bupati dan wakil bupati yang mengikuti kontestasi Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Mimika.
Bersama pelaku, jajaran Gakkumdu juga mengamankan uang satu karton yang diduga hendak dibagikan kepada sejumlah penerima.
Salah seorang warga Mimika, DM, meminta aparat Gakkumdu agar memeriksa aliran dana yang sudah diserahkan pelaku. Sebab dari informasi yang diperoleh pihaknya, pada Senin (25/11) malam transaksi keuangan marak terjadi di sejumlah titik di Kota Timika. Hal itu terus berlangsung pada Selasa pagi hingga sore. Bahkan pada Selasa malam diinformasikan akan ada tim yang membagikan uang kepada penyelenggara.
“Kami ada buktinya, mereka serahkan tadi malam Rp 300 ribu, kami akan lapor secara resmi ini ke Gakkumdu,” ungkap warga tersebut.
Ia meminta agar aparat menelusuri dana yang dialihkan kepada penyelenggara. Sebab, sejumlah penyelenggara diwanti-wanti akan menerima uang dalam jumlah yang cukup besar untuk memenangkan paslon tertentu.
“Mereka beli undangan, harga satu surat undangan Rp 200 ribu. Bahkan mereka berani keluarkan Rp 150 juta untuk relawan coblos di TPS, belum termasuk bayaran untuk penyelenggara,” tukasnya.
Selanjutnya ia meminta agar paslon yang terafiliasi dengan para pelaku sogokan segera didiskualifikasi dari ajang Pilkada Mimika.
“Ini permainan yang secara terbuka, tidak bisa dibiarkan begitu saja, dana yang masuk penyelenggara harus diperiksa. Bila perlu malam ini Gakkumdu dan polisi segera patroli untuk tangkap tangan, awasi rumah-rumah penyelenggara dan tim paslon, karena puncak sogokan akan dilakukan malam ini,” tandasnya.
Sebelumnya dilaporkan dua wanita dilaporkan tertangkap tangan di seputaran Jalan Budi Utomo, Selasa (26/11) sore. Usai ditangkap, yang bersangkutan kini berada di Kantor Gakkumdu, Jalan Hasanuddin, Irigasi.
Dugaan sementara, kedua pelaku tertangkap tangan saat sedang membagikan uang untuk kemenangan salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati Mimika.
Seperti yang disaksikan awak media, saat ini wanita tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Kantor Gakkumdu Mimika.
“Maaf kami belum bisa kasih keterangan, sekarang lagi keterangan, nanti kami gelar konferensi pers,” ungkap komisioner Bawaslu, Salahudin Renyaan, Selasa sore.
Sementara Kasat Reskim Polres Mimika, Iptu Fajar Zadig ketika dikonfirmasi terpisah meminta awak media mengkonfirmasi Gakkumdu.
Dari informasi yang beredar, yang bersangkutan tertangkap tangan saat sedang membagikan uang untuk kemenangan salah satu Paslon. Hingga kini awak media masih menunggu release resmi dari Gakkumdu.