Timika, fajarpapua.com – Dua orang warga sipil dan satu personil aparat keamanan dikabarkan tewas dibunuh di Jalan Trans Nabire pada Senin (23/12) pukul 04.53 WIT pagi.
TPNPB-OPM wilayah Meepago mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut
Hal itu disampaikan Sebby Sambom selaku Jubir TPNPB OPM melalui siaran pers yang diterima media, Selasa (24/12).
Sebby mengatakan pihaknya siap bertanggung jawab atas pembunuhan satu anggota militer Indonesia dan dua warga yang diduga agen intelejen Militer Indonesia dalam sebuah penyerangan yang terjadi pada Senin (23/12) dinihari itu.
“Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari pasukan khusus TPNPB dari Nabire pada hari Senin, 23 Desember 2024 melalui telepon seluler bahwa telah membunuh tiga militer Indonesia,” katanya.
Terkait dengan pembunuhan tersebut, menurutnya, TPNPB meminta kepada aparat militer pemerintah Indonesia untuk tidak melakukan intimidasi, penangkapan, dan penembakan dengan sembarangan terhadap warga sipil yang sedang melakukan aktivitasnya di jalan Trans Nabire.
“Sebab, pembunuhan yang kami lakukan sesuai dengan bukti yang kami terima dari Intelijen TPNPB dari Paniai,” tuturnya.
Ia mengungkapkan aksi pembunuhan tersebut dilakukan oleh tim gabungan TPNPB yang berada di wilayah adat Meepago agar aparat militer Indonesia tidak melakukan serangan kepada masyarakat sipil di Nabire.
“Pihak aparat militer Indonesia disampaikan kembali untuk tidak melakukan serangkaian serangan balasan terhadap warga sipil dari Nabire sampai Puncak yang sedang melintas di Jalan Trans Nabire-Ilaga,” ungkapnya.(red)