BERITA UTAMAMIMIKA

Freeport Minta Tambahan Kuota Ekspor Konsentrat Tembaga, Katri : Tempat Penyimpanan Penuh

4115
×

Freeport Minta Tambahan Kuota Ekspor Konsentrat Tembaga, Katri : Tempat Penyimpanan Penuh

Share this article
IMG 20241224 WA0023
tempat penyimpanan konsentrat di Pelabuhan Amamapare Timika

Timika, fajarpapua.com- Manajemen PT Freeport Indonesia (PTFI) saat ini tengah mengajukan permohonan tambahan kuota ekspor konsentrat tembaga untuk Tahun 2024 kepada pemerintah.

Tambahan kuota ekspor ini diajukan mengingat kapasitas tempat penyimpanan konsentrat di Pelabuhan Amamapare Timika maupun di smelter PTFI yang ada di Gresik telah penuh.

“Fokus kami saat ini adalah memohon tambahan kuota ekspor untuk tahun 2024 yang akan segera berakhir. Kapasitas penyimpanan kami baik di pelabuhan Amamapare maupun di Smelter PTFI telah penuh, sehingga dapat berakibat produksi tambang di Tembagapura akan terganggu,” kata VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia Katri Krisnati sebagaimana dilansir Kontan.co.id, Jumat (20/12).

Terkait permintaan ini, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan masih membahas permintaan perpanjangan kuota ekspor konsentrat tembaga dari Freeport Indonesia.

“Ya, lagi dibahas,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (20/12).

Untuk diketahui pengelolaan ekspor konsentrat tembaga di Indonesia saat ini fiatur secara ketat setelah dikeluarkannya kebijakan hilirisasi minerba.

Kebijakan hilirisasi minerba ini dikeluarkan oleh pemerintah bertujuan untuk mendorong pengolahan mineral di dalam negeri guna meningkatkan nilai tambah.

Namun kebijakan ini membuat beberapa perusahaan tambang termasuk Freeport menghadapi tantangan kapasitas penyimpanan hingga kelangsungan operasi dalam upaya penyesuaian kebijakan.

Kementerian ESDM sendiri kabarnya tengah mempertimbangkan untuk memperpanjang izin ekspor konsentrat tembaga bagi Freeport dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara hingga awal 2025.

Perpanjangan ini bertujuan memberikan waktu tambahan bagi kedua perusahaan tambang untuk menuntaskan pembangunan smelter mereka.

Namun, perpanjangan tersebut disertai syarat bahwa progres pembangunan smelter harus mencapai 100 persen pada Desember 2024.

Adapun, pabrik fasilitas pengolahan dan permurnian Freeport yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik JIIPE, Jawa Timur belum beroperasi secara normal pasca kebakaran yang terjadi pada Oktober 2024.

Hal ini memberikan sinyal adanya perpanjangan ekspor konsentrat tembaga imbas belum pulihnya smelter tembaga. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *