Timika, fajarpapua.com – Pabrik semen dan keramik yang rencananya dibangun PT Honay Ajkwa Lorentz di Timika, Papua Tengah diperkirakan akan menelan investasi mencapai Rp 3,1 triliun.
Pembangunan konstruksi fisik pabrik yang nantinya akan menampung tenaga kerja hingga 900 orang ini direncanakan mulai berlangsung dalam waktu dekat dan ditargetkan bisa beroperasi pada Tahun 2027 mendatang
“Groundbreaking proyek akan dimulai dalam waktu dekat. Proyek ini juga akan membuka 300 peluang kerja awal dari total kebutuhan tenaga kerja antara 600 hingga 900 orang. Pabrik ditargetkan mulai beroperasi pada 2027,” kata Direktur Utama PT Honay Ajkwa Lorentz Fenty Widya Wati, Minggu (12/1).
Pabrik ini nantinya akan memanfaatkan tailing atau material sisa kegiatan penambangan sari PT Freeport Indonesia sebagai bahan baku utama, serta mengadopsi sistem kerja sama bagi hasil.
Fenty mengatakan langkah PT Honay Ajkwa Lorentz membangun pabrik semen dan keramik di Timika karena Papua masih minim perhatian dari pelaku industri akibat keterbatasan infrastruktur.
Saat ini lanjut Fenty, pihaknya akan fokus pada rekrutmen untuk transhipment bahan baku dan pembangunan infrastruktur.
“Kami juga memastikan mayoritas tenaga kerja yang akan direkrut berasal dari wilayah lokal,” ujarnya.
Fenty menjelaskan, saat ini produksi semen dalam negeri mencapai 119,9 juta ton dan baru terserap sebesar 65,5 juta ton atau terjadi oversuply mencapai 54,4 juta ton.
Namun demikian lanjutnya dirinya tetap optimistis produk semen PT Honay Ajkwa Lorentz tetap terserap konsumen karena pasar utama adalah Papua dan Papua Nugini.
Menurut Fenty dengan kapasitas produksi pabrik sebesar 21,6 juta ton per tahun, dirinya optimistis produk semen PT Honay Ajkwa Lorentz tetap terserap konsumen di Papua dan Papua Nugini.
“Papua memiliki kebutuhan semen hingga 31 juta ton per tahun, sedangkan Papua Nugini membutuhkan sekitar 20 juta ton per tahun. Kami akan menyuplai kebutuhan lokal sebesar 84 persen dari total produksi,” ungkapnya. (red)
saya punya paten semen dari tailing itu.
saya punya paten semen tailing itu