Timika, fajarpapua.com – Honai Adat Pengusaha Amungme Kamoro (HAPAK) yang diketuai Tenius Kum telah menggelar rapat kerja pengurus selama dua hari, mulai tanggal 12 hingga 13 Februari 2025. Rapat kerja ini menghasilkan sejumlah program prioritas yang akan menjadi fokus HAPAK dalam periode kepengurusan saat ini.
Dalam rapat tersebut, setiap bidang telah menyusun program kerja masing-masing, dengan jumlah program terbanyak mencapai 5 hingga 6 program per bidang. Namun, secara keseluruhan, HAPAK merangkumnya menjadi lima program besar yang akan dijalankan pada tahun ini.
Berikut Lima Program Prioritas HAPAK:
Pertama, Membangun Hubungan Kerjasama yang Baik. HAPAK berkomitmen untuk menjadi mitra strategis bagi pemerintah, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), PT Freeport Indonesia, JP, serta perusahaan-perusahaan lain yang beroperasi di Kabupaten Mimika. Selain itu, HAPAK juga akan membangun hubungan kerjasama yang harmonis dengan berbagai organisasi yang ada di Timika. “Kami tidak ingin melawan atau bertentangan dengan siapapun. Tujuan kami adalah membangun kerjasama yang saling menguntungkan,” tegas Tenius Kum.
Kedua, mendorong pembentukan Perda untuk Pengusaha Asli Papua dan UMKM. Salah satu program penting HAPAK adalah mendorong pembentukan Peraturan Daerah (Perda) yang khusus melindungi hak-hak pengusaha asli Papua dan pelaku UMKM. Hal ini dianggap penting mengingat masih banyak hak-hak orang asli Papua yang belum terakomodasi dalam peraturan, seperti penjualan pinang dan daun gatal. HAPAK juga akan mendorong agar pekerjaan penunjukan di APBD dan otonomi khusus benar-benar diberikan kepada orang asli Papua, sesuai dengan undang-undang otonomi khusus.
Ketiga, menjadi solusi bagi pelaku UMKM dan Pengusaha Lokal. HAPAK akan berperan aktif dalam memberikan solusi bagi pelaku UMKM dan pengusaha lokal di Kabupaten Timika. Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas usaha mereka, sehingga dapat bersaing dengan pengusaha dari luar Papua.
Keempat, menyelenggarakan seminar dan pelatihan. Untuk meningkatkan kompetensi pelaku UMKM, HAPAK akan mengadakan seminar dan pelatihan praktis.
“Kami melihat banyak mama-mama di Timika yang ingin bersaing di dunia usaha, tetapi mereka seringkali tidak memiliki kemampuan yang memadai. Melalui pelatihan ini, kami ingin memberikan mereka ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan,” jelas Tenius Kum.
HAPAK akan mendatangkan para ahli dan praktisi dari berbagai daerah, seperti Jayapura dan Nabire, untuk memberikan pelatihan tersebut.
Kelima, memberikan motivasi dan pelatihan manajemen keuangan. Program terakhir adalah memberikan motivasi dan pelatihan manajemen keuangan kepada para pengusaha lokal.
“Kami tidak hanya memberikan janji-janji manis, tetapi kami akan memberikan mereka semangat dan energi untuk berjuang. Kami juga akan mengajarkan cara mengelola keuangan dengan baik agar mereka bisa bersaing secara sehat,” tambahnya.
Tenius Kum berharap kehadiran HAPAK di Timika dapat menjadi solusi berbagai keluhan dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat asli Papua, khususnya dalam bidang ekonomi dan usaha.
“Kami tidak punya uang untuk diberikan, tetapi kami punya semangat dan motivasi untuk membangkitkan energi mereka. Ini adalah langkah awal untuk membangun daya saing yang seimbang dengan pengusaha dari luar Papua,” pungkasnya.
Dengan lima program prioritas ini, HAPAK bertekad untuk menjadi wadah yang memperjuangkan hak-hak dan kepentingan orang asli Papua, sekaligus membangun kerjasama yang harmonis dengan semua pemangku kepentingan di Kabupaten Mimika. (moa)