Timika, fajarpapua.com – Puluhan petugas sampah melaporkan kasus penganiayaan yang dialami rekannya oleh orang tak dikenal (OTK) pada saat menjalankan tugas mengangkut sampah di Jalan Petrosea Timika, Kamis (13/2) pagi.
Korban diantar oleh rekan-rekannya melapor ke Polsek Miru dengan nomor Laporan Polisi (LP) LP/B/17/II/SPKT/POLSEK MIMIKA BARU/POLRES MIMIKA/POLDA PAPUA.
Korban, Christianus Viktor Heatubun saat ditemui usai membuat LP menjelaskan, saat berangkat kerja pukul 04.31 WIT menggunakan mobil dirinya melewati Jalan Petrosea dihentikan oleh tiga orang dalam keadaan mabuk minta diantar ke jalan bandara baru.
Korban menolak, tiba-tiba salah satu pelaku yang memegang batu menghantam kaca mobilnya. Pelaku lain memukul korban hingga luka.
“Setelah mobil saya dihantam batu dan saya dipukul saya paksa jalan mobil ke kantor DLH panggil teman kita kembali cari mereka tapi tidak dapat. Mereka ada tiga orang satu kasih pecah kaca mobil saya, satu pukul saya dan satu lagi diam saja. Saya hafal wajahnya yang pukul saya sampai dapat jahitan,” katanya.
Lanjut dia, setelah tidak menemukan pelaku, rekan korban menghubungi polisi dan polisi juga tidak mendapatkan para pelaku.
“Polisi datang juga tidak dapat pelaku tapi polisi bawa dua orang mabuk yang ada di pinggir jalan. Dua orang itu saya tidak tahu itu teman-teman pelaku atau bukan, saya tidak menuding tapi mereka ada di TKP,” ujarnya.
Ia mengungkapkan dirinya sangat hafal wajah pelaku yang melakukan penganiayaan terhadapnya.
“Cari mereka tidak dapat, saya dibawa ke rumah sakit oleh teman-teman setelah itu datang ke Polsek untuk buat laporan,” ungkapnya.
Korban berharap polisi dapat menangkap para pelaku dan dilakukan pertemuan untuk penyelesaian masalah tersebut.
“Saya berharap tangkap pelaku saja, kita atur secara kekeluargaan kalau bisa ganti rugi saya karena mobil saya itu masih kredit,” ujarnya.
Sementara Wakapolsek Miru AKP I Made Kumpul mengatakan, menindaklanjuti laporan korban pihaknya sudah datang ke TKP dan pelaku melarikan diri. Personil menemukan tiga orang mabuk di sekitar TKP dan diamankan.
“Kami tindak lanjuti dan para pelaku masih dalam pengejaran. Saat itu memang kurang adanya saksi dan tidak ada CCTV jadi yang tahu hanya korban,” katanya.
Untuk tiga orang yang diamankan Wakapolsek menegaskan setelah tiga orang tersebut dikonfirmasi mereka bukan para pelaku dan tidak ada hubungan dengan peristiwa penganiayaan.
“Tiga orang tersebut masih kita amankan karena posisi masih mabuk. Jadi nanti kalau sudah kita ajak komunikasi kita akan dalami apakah mereka kenal dengan para pelaku atau tidak,” tegasnya.(ron)
Tolong aparat keamanan untuk intensifkan patroli keamanan diarea depan SMK negeri 3 kesehatan hingga bundaran Petrosia krn merupakan area kumpul orang Mabuk dimalam hingga dini hari.
Terima kasih
cara berantas yg paling mujarab adalah batasi penjualan miras bahkan harus diatur dalam perda. akar masalahnya bukan pada pemabuknya tapi penjual mirasnya. klo tdk ada penjual miras maka tdk ada pemabuk dan dengan sendirinya akan tercipta kamtibmas. sampe disini pahaaaaam?????