Timika, fajarpapua.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Timika terus berkomitmen mendukung program ketahanan pangan nasional terutama di Kabupaten Mimika.
Terkait itu, pada Jumat (21/02), Lapas Kelas IIB Timika berhasil melakukan panen ikan lele sebagai bagian dari upaya pemberdayaan warga binaan.
Selain itu, keberhasilan budidaya ikan lele ini juga bentuk dukungan terhadap program Asta Cita Presiden serta 13 program akselerasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) di bidang ketahanan pangan.
Dengan memanfaatkan lahan kosong di dalam lingkungan Lapas Kelas IIB Timika, petugas bersama warga binaan berhasil mengembangkan budidaya ikan lele.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga sebagai sarana pembinaan kemandirian bagi warga binaan selama menjalani masa hukuman.
Kepala Lapas Kelas IIB Timika, Mansur Yunus Gafur, menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran khususnya Kasubsi Kegiatan Kerja, Yan Gobay, yang telah bekerja keras memastikan program ini berjalan lancar.
“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan kami terhadap program pemerintah, sekaligus upaya untuk membina warga binaan agar lebih mandiri dan produktif,” ujar Mansur.
Panen ikan lele kali ini dilakukan secara langsung oleh Mansur Yunus Gafur bersama para pejabat, staf, dan warga binaan.
Mansur menegaskan Lapas Timika akan terus berkomitmen untuk melaksanakan program-program yang sejalan dengan arahan pimpinan.
“Kami akan terus berupaya membenahi Lapas Timika agar lebih baik ke depan, baik dalam hal pembinaan warga binaan maupun kontribusi kami terhadap program nasional,” tambahnya.
Program budidaya ikan lele ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi Lapas lainnya dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus memberikan dampak positif bagi pembinaan warga binaan.
Dengan semangat kolaborasi dan kerja keras, Lapas Timika membuktikan lembaga pemasyarakatan tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembinaan, tetapi juga dapat menjadi pusat inovasi dan pemberdayaan.
Keberhasilan panen ikan lele ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah, petugas Lapas, dan warga binaan dapat menciptakan solusi kreatif dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan. (moa)