Jayapura, fajarpapua.com – Penyanyi Fiersa Besari merupakan salah satu peserta dalam rombongan Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, pendaki Indonesia yang meninggal di Gunung Cartensz Papua pada Sabtu (1/3).
Rombongan pendaki Gunung Carstensz diketahui berjumlah 15 orang, terdiri dari warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mimika, Wayan Suyatna, mengatakan penyanyi Fiersa Besari ditemukan bersama rombongannya dalam keadaan sehat dan saat ini sudah berada di posko.
“Fiersa Besari memang termasuk dalam rombongan 15 orang pendaki Gunung Carstensz ini. Dia sekarang berada di Posko Lembah Kuning. Akses ke sana sangat jauh dan membutuhkan transportasi helikopter. Kami sangat kesulitan mengakses lokasi Cartensz, bahkan komunikasi juga terbatas,” ujar Kepala SAR Mimika, Wayan Suyatna, pada Minggu, 2 Maret 2025.
Ia menjelaskan, rombongan pendaki Gunung Cartensz Papua tersebut berjumlah 15 orang, terdiri dari 10 pendaki dan 5 orang pemandu (guide). Namun, dua orang diantaranya meninggal dunia yaitu Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono.
“Dari 15 orang rombongan pendaki ini, 4 orang telah dievakuasi ke Rumah Sakit Timika, atas nama Idra Alaika, Saroni, dan Ruslan (guide). Semua dalam keadaan selamat. Sedangkan jenazah Elsa Laksono telah berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Mimika. Namun, jenazah Lilie Wijayanti Poegiono masih berada di Posko Lembah Kuning,” katanya.
Kepala SAR Mimika, Wayan Suyatna, menjelaskan kronologi kejadian. Ke-15 rombongan pendaki ini melakukan penyeberangan di Jembatan Tyrollean pada 28 Februari 2025 dan diperkirakan tiba di puncak Cartensz pada pukul 14.00 WIT (belum terkonfirmasi tepatnya). Saat dilakukan komunikasi melalui HT, tidak bisa dilakukan karena baterai HT sudah lemah sehingga komunikasi sulit terjalin.
Selanjutnya, dari rombongan pendaki, bernama Octries Ruslan dan Abdullah, yang berhasil turun memberikan informasi bahwa semua telah mencapai puncak. Namun, ada dua orang atas nama Indira dan Saroni yang terkena gejala AMS (Acute Mountain Sickness) di area bawah puncak.
Saat perjalanan turun, Ruslan tiba di Teras Besar, sementara tim tamu dan guide berada di sebelah Jembatan Tyrollean. Selanjutnya, tim melakukan briefing untuk mengupayakan pertolongan. Pada pukul 20.45 WIT, rombongan bernama Nurhuda tiba di basecamp sendirian dengan gejala hipotermia. Ia meminta bantuan ke tim basecamp karena radio tidak berfungsi (off) serta menyerahkan jaket-jaketnya.
Pada pukul 21.48 WIT, pendaki Yustinus Sondegau naik ke atas untuk membawa bantuan darurat (sleeping bag, fly sheet, air panas, radio) dibantu oleh satu orang guide internasional atas nama Dawa Gyalje Sherpa untuk melakukan pertolongan.
Data Rombongan yang Melakukan Pendakian:
- Fiersa Besari
- Indira Alaika
- Furki
- Elsa Laksono
- Lilie Wijayanti Poegiono
- Saroni
- Ludy Hadiyanto
- WNA Turki
- WNA Turki
- WNA Rusia
Guide:
- Nurhuda
- Alvin Perdana
- Arlen Kolinug
- Jeni Dainga
- Ruslan
Evakuasi:
Pada pukul 06.45 WIT, helikopter Intan Angkasa take off dari Timika untuk melakukan evakuasi korban meninggal dunia dan korban selamat. Setelah helikopter tiba di Lembah Kuning, satu jenazah almarhumah Elsa dan tiga orang pendaki yang selamat dievakuasi ke RSUD Timika.
Tim gabungan yang melakukan evakuasi terhadap pendaki terdiri dari TNI AD, TNI AL, Brimob Timika, SAR Mimika, dan Polsek Tembagapura. (hsb)