BERITA UTAMAPAPUA

Meski Informasi Simpang Siur, OPM Klaim Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Enam Guru di Yahukimo

847
×

Meski Informasi Simpang Siur, OPM Klaim Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Enam Guru di Yahukimo

Share this article
IMG 20250322 WA0070
Para murid SD YPK Anggruk, Yahukimo, saat berbaris bersama para guru.

Timika, fajarpapua.com – Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM mengaku telah menerima laporan dari PIS TPNPB Yahukimo bahwa pasukannya telah melakukan serangan terhadap enam orang guru dan membakar rumah-rumah yang diduga markas agen intelijen militer Indonesia di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua. Serangan ini terjadi pada Jumat, 21 Maret 2025, sekitar pukul 16.00 WIT.

Meskipun informasi masih simpang-siur, Jubir TPNPB-OPM, Sebby Sambom menegaskan serangan terhadap enam guru dan pembakaran rumah di Distrik Anggruk adalah tindakan yang tepat sasaran, sesuai dengan klaim Panglima TNI bahwa mereka adalah bagian dari anggota TNI.

“TPNPB mengimbau kepada seluruh rakyat Papua di wilayah konflik bersenjata dan pasukan TPNPB di 36 Kodap di seluruh tanah Papua untuk bersiap menghadapi ancaman dari imigran Indonesia yang memasuki wilayah Papua. Imigran tersebut adalah tentara dan polisi Indonesia yang menyamar sebagai guru dan tenaga medis,” ujar Sebby dalam siaran pers, Sabtu (22/3).

Selain itu, TPNPB mengecam pengesahan RUU TNI oleh DPR RI yang dianggap sebagai upaya untuk mengembalikan dwifungsi ABRI, dimana TNI akan menguasai bidang-bidang sipil di Indonesia. TPNPB menyatakan bahwa hal ini akan memperburuk keamanan, meningkatkan kemiskinan, dan memperluas pengangguran di Indonesia khususnya Papua.

Sekolah SD YPK Anggruk di Kampung Anggruk, Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, dilaporkan diserang dan dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Jumat, 21 Maret 2025, sekitar pukul 17.00 WIT.

Berdasarkan informasi yang diterima fajarpapua.com, enam guru asal NTT dilaporkan meninggal dunia akibat terjebak dalam kebakaran. Para korban terdiri dari dua guru asal Kupang, tiga dari Flores, dan satu dari Atambua.

Serangan tersebut diduga dilakukan oleh sekitar 20 anggota KKB, beberapa diantaranya terlihat membawa senjata api. Insiden ini diduga dipicu oleh ketidaksenangan kelompok tersebut setelah permintaan uang mereka ditolak oleh masyarakat Distrik Anggruk, yang juga mengalami kesulitan ekonomi.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Adi Prabowo saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian ini.

“Saya konfirmasi dulu,” ujarnya singkat melalui pesan singkat.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *