BERITA UTAMAMIMIKA

Dilarang Mendaki Gunung Cartenzs Melalui Beanogoung Pia Tanpa Persetujuan Masyarakat Adat

5993
×

Dilarang Mendaki Gunung Cartenzs Melalui Beanogoung Pia Tanpa Persetujuan Masyarakat Adat

Share this article
IMG 20250323 WA0088
Yohanis Beanal

Timika, fajarpapua.com – Masyarakat Kampung Tsinga, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, dengan tegas melarang warga negara Indonesia maupun asing untuk mendaki Gunung Cartenzs melalui jalur Beanogoung Pia tanpa persetujuan warga setempat.

Keputusan ini didukung oleh anggota DPRK Mimika, Direktur LEMASA, tokoh agama, tokoh adat, kepala kampung, serta tokoh pemuda di wilayah tersebut.

iklan
iklan

Menurut Yohanis Beanal, mahasiswa Magister Biologi di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Semarang, pelarangan ini bukan hanya demi menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga menghormati nilai-nilai adat serta kepercayaan masyarakat setempat.

“Ada komunikasi yang perlu dibangun dengan TNI dan POLRI agar masyarakat Kampung Tsinga tidak mengalami persoalan dengan warga Indonesia maupun asing yang ingin mendaki Gunung Cartenzs,” ungkapnya.

Adapun tiga pernyataan mahasiswa:

  1. Warga negara Indonesia maupun asing tidak diperbolehkan masuk tanpa izin masyarakat setempat.
  2. Beanogoung Pia merupakan tempat keramat/tempat perlindungan yang harus dijaga.
  3. Pendakian melalui jalur Beanogoung Pia dilarang keras, dan masyarakat tidak bertanggung jawab atas segala risiko yang terjadi.

Ia menegaskan jalur tersebut belum dibuka untuk akses kelompok pencinta alam (MAPALA) maupun pendaki lainnya. “Kami menolak adanya pembukaan jalur ini karena jika terjadi sesuatu, siapa yang akan bertanggung jawab?” ujar Yohanis.

Selain faktor keamanan, alasan utama pelarangan ini juga terkait dengan kepercayaan adat dan unsur mistis yang melekat pada Gunung Cartenzs. Kejadian tragis beberapa waktu lalu dimana dua pendaki meninggal di puncak gunung, menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih menjaga kawasan tersebut.

Sebagai generasi penerus yang berpendidikan, Yohanis dan warga Tsinga bersikeras menolak pembukaan jalur tersebut. “Kepala air Beanogoung Pia adalah tempat keramat dan tempat perlindungan. Kami meminta agar semua pihak menghormati keputusan ini,” tutupnya.

Dengan adanya aturan ini, masyarakat berharap agar pendakian Gunung Cartenzs tetap dilakukan secara bertanggung jawab dan menghormati adat serta kearifan lokal yang telah dijaga turun-temurun.(ana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *