Timika, fajarpapua.com– Meningkatnya kasus penyalahgunaan LEM AIBON di kalangan anak-anak memicu kekhawatiran serius di Kabupaten Mimika. Ketua Tim Agen Pemulihan Intervensi Berbasis Masyarakat Kelurahan Kamoro Jaya, Yohana Arwam, mendesak Pemerintah Kabupaten Mimika untuk segera mengaktifkan kembali Panti Rehabilitasi Eme Neme Yauware sebagai pusat rehabilitasi bagi anak-anak korban adiksi lem aibon.
“Kami tidak bisa lagi menunggu. Anak-anak ini butuh penanganan serius sebelum terlambat,” tegas Yohana
Fasilitas Menganggur, Kasus Meningkat
Menurut Yohana, banyak anak di Mimika menjadi pecandu lem aibon akibat kurangnya pengawasan orang tua yang sibuk bekerja.
Selama tiga tahun terakhir, timnya bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Mimika telah memberikan pembinaan, namun hasilnya belum optimal karena tidak ada tempat rehabilitasi khusus.
“Panti Eme Neme Yauware sebenarnya sudah ada dan fasilitasnya memadai, tapi sayangnya tidak difungsikan,” ujarnya.
Anggota DPRK Mimika, Elinus Balinol Mom mendukung penuh upaya reaktivasi panti tersebut. Ia berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memastikan program rehabilitasi bisa segera berjalan.
“Kami tidak ingin generasi muda hancur karena lem aibon. Panti ini harus segera dihidupkan kembali agar angka penyalahgunaannya bisa turun,” tegas Elinus.
Para aktivis sosial memperingatkan, jika tidak segera ditangani, adiksi lem aibon pada anak-anak bisa memicu tingginya angka putus sekolah, kriminalitas, dan gangguan kesehatan mental di Mimika.
“Kami berharap Pemkab Mimika segera bertindak. Jangan sampai fasilitas yang sudah ada malah terbengkalai sementara masalahnya semakin parah,” pungkas Yohana. (moa)