Jayapura, fajarpapua.com – Ratusan warga di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, mengungsi ke Makopolres Puncak Jaya akibat massa pendukung Paslon Bupati dan Wakil Bupati saling serang sejak November 2024 hingga April 2025.
“Warga di Puncak Jaya ini ramai-ramai meninggalkan rumahnya mengungsi ke Polres, Kodim dan sekolah alkitab setempat untuk menghindari jatuhnya korban. Total jumlah pengungsi dari hasil pendataan kami kurang lebih sebanyak 800 orang terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak,” ujar Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, dalam siaran persnya, Selasa (8/4/2025).
Ia mengatakan, Satgas Damai Cartenz 2025, Senin (7/4) kemarin telah melaksanakan bakti kemanusiaan dengan membagikan makanan, serta bakti kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan pada ibu-ibu dan anak-anak dengan memberikan vitamin.
Di sisi lain, kata Yusuf, peristiwa kekerasan terhadap warga masih terus terjadi, dimana pada Senin (7/4) terjadi penembakan terhadap mantan Kapolsek Mulia Puncak Jaya, Iptu (anumerta) Jamal oleh orang tak dikenal (OTK).
“Sampai saat ini aparat kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku, serta melaksanakan identifikasi siapa pelakunya. Para pelaku menggunakan sepeda motor berbocengan dan melarikan diri setelah kejadian,” katanya.
Selanjutnya, korban penembakan dievakuasi ke Rumah Sakit Mulia untuk penanganan medis dan diserahkan kepada keluarganya. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Satgas Damai Cartenz beserta jajaran kewilayahan di Papua ini juga telah berhasil menggagalkan upaya penyelundupan senjata dari Jawa.
Ada 18 pucuk senjata api laras panjang maupun pendek dan amunisi sebanyak 3.639 butir. Apabila senjata api dan amunisi ini berhasil diselundupkan ke Puncak Jaya maka akan lebih banyak lagi bertambah jumlah korban.
Yusuf menambahkan, situasi kamtibmas di Puncak Jaya mulai berangsur kondusif, namun aparat tetap disiagakan dengan menambah personel Satgas Damai Cartenz sebanyak 100 personel untuk melakukan penebalan di Puncak Jaya. (hsb)
Bagaimana penyuludupan senjata bisa terjadi dari Jawa bisa sampai ke puncak jaya atau daerah lain di Papua???,
Memang ada siluman yang membawa senjata”tsb??!…kok bisa??? Indonesia memang penuh dng para penjarah uang rakyat