BERITA UTAMAPAPUA

130 Personel Dikerahkan untuk Kejar Pelaku Pembantaian Pendulang Emas di Yahukimo

645
×

130 Personel Dikerahkan untuk Kejar Pelaku Pembantaian Pendulang Emas di Yahukimo

Share this article
IMG 20250411 WA0139
Personel gabungan saat mengevakuasi korban

Jayapura, fajarpapua.com – Sebanyak 130 personel gabungan dari Satgas Operasi Damai Cartenz (ODC) 2025 dikerahkan ke Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, untuk mengejar pelaku pembantaian terhadap para pendulang emas di wilayah itu.

Kasatgas Ops Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Rahmadani, Jumat (11/4) menjelaskan pengiriman personel dilakukan untuk mempercepat proses evakuasi korban, pengamanan lokasi, serta pengejaran terhadap pelaku yang diduga merupakan bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

“Pada 6 dan 7 April, kami sudah mengirim 100 personel. Hari ini, Jumat (11/4), kami tambahkan 30 personel lagi. Mereka tergabung dalam Operasi Damai Cartenz dan akan bergabung dengan anggota Polres Yahukimo serta TNI di lapangan,” ujar Brigjen Faizal.

Personel yang dikirim dibagi dalam beberapa tim, termasuk tim evakuasi, tim forensik untuk identifikasi jenazah, serta tim pemburu yang bertugas menyisir lokasi dan memburu pelaku.

“Kami akan terus bersinergi dengan TNI dan masyarakat lokal demi mempercepat penanganan kasus ini,” tegasnya.

Tragedi di Kali Silet dan Muara Kum

Sebelumnya, aksi kejam dilakukan oleh KKB pimpinan Eltius Kobak terhadap para pendulang emas tradisional di daerah 22 Muara Kum dan sepanjang Kali Silet, Kabupaten Yahukimo.

Kelompok bersenjata itu bahkan mengklaim bertanggung jawab atas pembantaian tersebut melalui rilis yang disebarkan di media sosial, lengkap dengan foto-foto korban.

Dalam pernyataannya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menyebut mereka telah membunuh 11 pendulang yang dituduh sebagai mata-mata TNI.

Namun, hingga saat ini jumlah pasti korban masih belum dapat dipastikan. Brigjen Faizal menyebut bahwa hingga Kamis (10/4), baru dua jenazah yang berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Dekai.

“Kami baru menguasai satu dari tiga lokasi pembantaian. Dari titik pertama, ditemukan tiga jenazah, namun karena cuaca buruk kami baru bisa mengevakuasi dua. Proses identifikasi sedang berlangsung,” terangnya.

Proses evakuasi dilakukan bertahap karena medan yang berat dan lokasi yang terpencar.

“Kami akan selesaikan evakuasi di satu lokasi dulu sebelum menyisir titik lainnya agar operasi tetap terfokus,” tambah Brigjen Faizal.

Keamanan di Papua Akan Diperketat

Menanggapi kejadian ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Budi Gunawan menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan mengutuk keras aksi brutal tersebut.

“Pemerintah menyampaikan duka yang mendalam. Semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan,” ujar Budi dalam siaran pers, Jumat (11/4).

Ia menyebut peristiwa ini sebagai tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan dan menegaskan bahwa tindakan teror yang dilakukan oleh KKB membuat masyarakat merasa tidak aman.

Budi mengungkapkan bahwa pemerintah segera menggelar rapat koordinasi lintas instansi, termasuk Kemendagri, TNI, Polri, BIN, dan lembaga lainnya, guna membahas langkah konkret peningkatan pengamanan di Papua.

“Pemerintah tidak akan memberi ruang bagi pelaku kekerasan. Penegakan hukum akan dilakukan tegas. Di saat yang sama, kita tetap fokus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua,” tandasnya.

KKB Diduga Sandera Pasutri

Selain membunuh 11 orang, KKB juga diduga menyandera sepasang suami istri pendulang emas bernama Dani dan Gebi, yang dikenal masyarakat sebagai “Tuan Dusun”. Keduanya belum diketahui keberadaannya.

“Ada dugaan mereka masih disandera. Selain itu, delapan orang pendulang lainnya dilaporkan belum kembali dan diduga terpisah dari rombongan,” kata Brigjen Faizal.

Ia menambahkan bahwa saat ini ada 35 korban selamat yang berhasil menyelamatkan diri dan kini berlindung di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat.

“Operasi pencarian dan penyelamatan akan terus kami lakukan demi memastikan keamanan warga di wilayah konflik,” tegasnya. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *