BERITA UTAMAPAPUA

Dua Sandera Dibebaskan, 9 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB Ditemukan di Yahukimo

293
×

Dua Sandera Dibebaskan, 9 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB Ditemukan di Yahukimo

Share this article
IMG 20250411 WA0171
Korban saat dievakuasi

Jayapura, fajarpapua.com – Pada Jumat pagi, 11 April 2025, sekitar pukul 09.00 WIT, Kepala Dusun atas nama Dani dan istrinya, Ibu Geby, yang sebelumnya sempat disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), berhasil dievakuasi dan tiba dengan selamat di Bandara Dekai.

Keduanya langsung menjalani pemeriksaan kesehatan setibanya di lokasi.

“Tadi pagi pukul 09.00 WIT, Kepala Dusun Bapak Dani beserta istri, Ibu Geby, yang sebelumnya disandera oleh KKB, telah berhasil dievakuasi dan tiba di Bandara Dekai. Saat ini mereka dalam kondisi stabil dan sudah menjalani pemeriksaan kesehatan,” ujar seorang pejabat keamanan setempat.

Sementara itu, aparat gabungan TNI-Polri terus melakukan pengejaran terhadap pelaku penyanderaan dan pembunuhan brutal yang dilakukan oleh KKB. Pasukan keamanan juga tetap siaga di sejumlah titik rawan guna menjamin keselamatan masyarakat di Yahukimo dan sekitarnya.

Dalam operasi pencarian, tim gabungan menemukan sembilan jenazah pendulang emas yang diduga kuat menjadi korban pembunuhan oleh KKB di area pendulangan emas di Lokasi 22 dan Muara Kum, Kabupaten Yahukimo.

Dua dari sembilan jenazah berhasil dievakuasi ke RSUD Dekai pada Kamis, 10 April 2025, sekitar pukul 16.00 WIT, dan langsung menjalani proses visum dan identifikasi pada Jumat pagi.

Hasil visum menunjukkan kondisi jenazah yang sangat mengenaskan.

Jenazah pertama, seorang pria, ditemukan dengan luka parah di wajah, luka robek pada leher, serta luka tusuk dan bacok di berbagai bagian tubuh.

Sementara jenazah kedua juga mengalami luka tusuk, tangan terputus, serta luka tembak dan panah di bagian dada dan perut.

Direktur RSUD Dekai, dr. Glent M. Nurtanio, menjelaskan saat ditemukan, kedua jenazah sudah mengalami proses dekomposisi lanjut.

“Tubuh jenazah menunjukkan tanda-tanda pembusukan seperti pembengkakan, pengelupasan kulit, perubahan warna, dan keberadaan larva. Ini disebabkan oleh gas bakteri dari dalam tubuh yang mempercepat proses dekomposisi,” terang dr. Glent.

Ia juga mengungkapkan keterbatasan fasilitas lemari pendingin menjadi tantangan utama dalam menangani jenazah, sehingga proses identifikasi harus dilakukan secepat mungkin.

Karumkit Bhayangkara Tingkat II Jayapura, AKBP Dr. dr. Rommy Sebastian, menambahkan bahwa proses identifikasi dilakukan sesuai prosedur DVI (Disaster Victim Identification) secara ketat dan sistematis.

“Data antemortem seperti rekam medis, rekam gigi, dan properti pribadi korban dikumpulkan dari keluarga. Sementara data postmortem diperoleh dari pemeriksaan forensik, sidik jari, pemeriksaan gigi, dan sampel laboratorium,” jelasnya.

Setelah pencocokan data antemortem dan postmortem selesai, identitas korban akan ditetapkan dan jenazah diserahkan kepada keluarga secara tertib.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, menyampaikan total sembilan jenazah telah ditemukan.

Dua telah divisum di RSUD Dekai, satu jenazah korban asal Pegunungan Bintang dievakuasi ke Boven Digoel, satu lainnya masih dalam proses identifikasi, dan lima jenazah lainnya masih berada di Binki menunggu proses evakuasi karena cuaca yang belum memungkinkan.

“Evakuasi lima jenazah lainnya akan dilanjutkan besok jika kondisi cuaca memungkinkan,” pungkas Kombes Yusuf.

Pihak keamanan terus berkomitmen untuk mengusut tuntas kejadian ini dan memastikan keselamatan warga di wilayah terdampak. (hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *