Timika, fajarpapua.com – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengeluarkan ultimatum kepada pihak yang mereka anggap sebagai imigran (Non Orang Asli Papua) dan dicap sebagai intelijen militer agar segera menghentikan aktivitas penambangan emas dan pengambilan kekayaan alam di wilayah Kabupaten Yahukimo.
Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, melalui siaran pers pada Sabtu (12/4).
Sebby menyampaikan Elkius Kobak beserta seluruh pasukan Kodap XVI Yahukimo dengan tegas menolak kehadiran warga imigran yang mereka tuding sebagai intelijen militer pemerintah Indonesia di area pertambangan rakyat milik masyarakat asli Papua.
“TPNPB tidak akan berkompromi dengan warga imigran Indonesia di wilayah operasi kami di seluruh Yahukimo. Karena itu, kami menyerukan kepada seluruh warga imigran yang saat ini terlibat dalam aktivitas pencurian emas, kayu gaharu, dan sumber daya lainnya agar segera meninggalkan hutan-hutan di Yahukimo,” tegas Sebby.
Ia juga mengimbau pemilik hak ulayat tambang rakyat di Yahukimo agar mematuhi pernyataan tersebut, karena tambang rakyat dibuka khusus untuk masyarakat asli Papua agar dapat mengelola sumber daya alam demi keberlangsungan hidup dan kesejahteraan mereka di tanah Papua.
“Silahkan masyarakat asli Papua mengelola kekayaan alam untuk kepentingan seperti pembangunan rumah ibadah. Namun khusus kepada warga imigran Indonesia yang kami cap sebagai intelijen militer pemerintah Indonesia, kami tegaskan pada hari ini, Sabtu, 12 April 2025, untuk segera keluar dari wilayah tambang rakyat Papua di Yahukimo,” pungkasnya. (ron)