Timika, fajarpapua.com – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Jayapura secara resmi menjalin kemitraan strategis dengan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK), lembaga pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia. Kerja sama ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait Program Pengembangan Operasional (PPO) dan Financial Literacy Program.
Kolaborasi ini bertujuan untuk melahirkan 20 pengusaha baru dari kalangan Suku Amungme dan Kamoro serta memperkuat literasi keuangan masyarakat adat.
Ketua Pengurus YPMAK, Dr. Leonardus Tumuka, menyambut baik langkah BTN yang dinilainya sebagai pendekatan holistik dengan melibatkan perguruan tinggi dan mahasiswa sebagai pendamping program.
“Ini kejutan besar. Awalnya kami pikir ini hanya kerja sama formal, tapi BTN melangkah lebih jauh dengan menggandeng kampus dan mendorong pendampingan berbasis edukasi. Ini terobosan untuk menciptakan pengusaha yang tidak hanya bisa berdagang, tapi juga memahami manajemen keuangan,” ujarnya.
Program tersebut akan memfasilitasi 10 peserta dari Suku Amungme dan 10 dari Suku Kamoro melalui pelatihan kewirausahaan, pendampingan teknis oleh mahasiswa, dan akses permodalan.
Leonardus menegaskan inisiatif ini menjadi tonggak penting dalam upaya pemberdayaan masyarakat Papua secara berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala BTN Cabang Jayapura menjelaskan PKS ini merupakan kelanjutan dari rangkaian program pendampingan sebelumnya. BTN tidak hanya menyediakan pendanaan, tetapi juga menghadirkan platform digital untuk memantau perkembangan para peserta secara real-time.
“Kami tidak memaksakan produk. Justru kami mendengarkan kebutuhan YPMAK. Ke depan, sistem IT akan kami kembangkan agar program ini semakin adaptif terhadap perkembangan zaman,” jelasnya.
Darmawan juga menyoroti peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang turut menyiapkan peserta menghadapi tantangan dunia usaha.
“Ini adalah momen membentuk generasi tangguh sekaligus mempererat kolaborasi dengan potensi lokal,” tambahnya.
Kerja sama ini diharapkan mampu:
- Membangun ekosistem wirausaha mandiri di Papua.
- Meningkatkan literasi keuangan masyarakat adat.
- Menjalin koneksi antara pelaku usaha, akademisi, dan perbankan.
Dengan sinergi berbagai pihak, BTN dan YPMAK optimistis program ini bisa menjadi model pemberdayaan inklusif yang dapat direplikasi di wilayah lain.
Acara penandatanganan ditutup dengan komitmen bersama untuk terus berinovasi demi mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat Papua.
“Ini bukan akhir, tapi awal dari gerakan yang lebih besar,” pungkas Darmawan. (moa)