BERITA UTAMAMIMIKA

Misa Requiem Paus Fransiskus di Katedral Tiga Raja Timika, Uskup Kutip Bacaan Injil Hari Ini : Aku Pergi ke Situ Untuk Menyediakan Tempat Bagimu

1204
×

Misa Requiem Paus Fransiskus di Katedral Tiga Raja Timika, Uskup Kutip Bacaan Injil Hari Ini : Aku Pergi ke Situ Untuk Menyediakan Tempat Bagimu

Share this article
9d8c830e 70b5 4be3 a8f6 bad34582479f
Suasana Misa Requiem Paus Fransiskus.

Timika, fajarpapua.com — Umat Katolik Keuskupan Timika mengikuti misa requiem di Gereja Katedral Tiga Raja, Selasa (22/4) mendoakan Paus Fransiskus yang telah meninggal dunia kemarin. 

Misa dipimpin Uskup terpilih Mimika, Dr. Bernardus Bofitwos Baru didampingi Pastor Rito Dumatubun, Pr dan Pastor Ricky Yeuyanan, Pr.  

Dalam khotbahnya, Uskup Bernardus menyampaikan umat patut bersyukur karena Paus Fransiskus adalah hadiah Tuhan bagi gereja universal. Dia telah menghidupi prinsip-prinsip Injil dengan konsisten, menjadi murid sejati Kristus yang militan. 

“Hari ini, kita merayakan bukan kesedihan, tetapi sukacita karena beliau telah memberikan yang terbaik bagi Gereja, termasuk kita di Papua, ” ujarnya 

Uskup Bernardus mengutip Yohanes 14:1-3 sebagai bacaan Kitab Suci hari ini: “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.

Ayat ini, menurutnya, mengingatkan umat bahwa kematian Paus Fransiskus adalah perjalanan pulang ke rumah Bapa, sekaligus warisan harapan bagi yang masih berziarah di dunia 

Uskup Mimika menegaskan bahwa semangat Paus Fransiskus—seperti kerendahan hati, kepedulian pada kaum marginal, dan keberpihakan pada perdamaian—harus diadopsi dalam kehidupan sehari-hari. 

“Beliau mengajak kita keluar dari zona nyaman, seperti Kristus yang turun ke pinggiran. Mari kita teruskan semangat ini di Papua, di tengah tantangan maupun keberagaman,”ujarnya.  

Mgr. Bernardus menutup misa dengan ajakan: “Jadikanlah teladan Paus Fransiskus sebagai kompas hidup kita. Di mana pun kita berada, tetaplah menjadi garam dan terang, seperti pesannya yang universal. (moa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *