BERITA UTAMAPAPUA

Termasuk Aibon Kogoya, 18 Anggota OPM yang Tewas Ternyata Pelaku Pembantai Pekerja Tower di Intan Jaya Tahun 2022

276
×

Termasuk Aibon Kogoya, 18 Anggota OPM yang Tewas Ternyata Pelaku Pembantai Pekerja Tower di Intan Jaya Tahun 2022

Share this article
IMG 20250515 WA0015

Timika, fajarpapua.com – Pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Intan Jaya, Aibon Kogoya diduga menjadi salahsatu dari 18 anggota kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang tewas saat terjadi kontak tembak dengan TNI pada Rabu (14/5) kemarin.

Ke-18 anggota OPM tersebut berhasil dilumpuhkan oleh Pasukan Khusus TNI yang terdiri dari Kopassus, Kostrad Taipur, dan Raider 500/Sikatan yang berjumlah 80 personil.

Berdasar informasi yang diterima fajarpapua.com, Kamis (15/5) diketahui, 18 anggota kelompok bersenjata yang tewas tersebut terlibat dalam pembantaian pekerja tower di Intan Jaya pada Tahun 2022.

Dalam peristiwa yang terjadi pada Tahun 2022, delapan pekerja tewas dan satu orang selamat dari serangan kelompok bersenjata tersebut.

Sejak saat itu, TNI terus melakukan pengejaran untuk menangkap para pelaku.

“Pasukan khusus dari Kopassus, Kostrad Taipur, dan Raider 500/Sikatan berhasil melumpuhkan kelompok bersenjata yang selama ini menjadi momok bagi warga Intan Jaya. Keberhasilan ini merupakan bukti bahwa TNI tidak akan pernah berhenti mengejar pelaku kejahatan hingga tuntas,” ujar sumber.

Ia menambahkan seluruh personel TNI yang terlibat dalam operasi tersebut dalam kondisi aman dan lengkap.

Saat ini, TNI masih melakukan penyisiran di sejumlah titik untuk memastikan tidak ada sisa kelompok bersenjata yang masih aktif di wilayah tersebut.

OPM Klaim Tembak Satu Anggota TNI

Kodam III D Dulla mengklaim bertanggung jawab atas insiden penembakan yang terjadi pada 13 Mei 2025 di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Dalam siaran pers bernomor 11/STPS/TPN-K3D/III/2025, kelompok ini juga menyebutkan Organisasi Papua Merdeka (OPM) berhasil menembak satu anggota TNI dalam peristiwa tersebut.

penembakan tersebut terjadi saat pasukannya berpatroli di Kampung Sugapa Lama dan Jaindapa sekitar pukul 04.30 WIT.

Komandan Batalyon Ayopaa Mayor Oto Hukuman Joani dan Wakil Komandan Operasi Mayor Malas Hagisimijau disebut memimpin pengepungan di area tersebut.

“Anggota kami terlibat baku tembak dengan TNI dan berhasil menembak satu anggota TNI di Kampung Sugapa Lama,” demikian tulis Kodam III D Dulla dalam siaran persnya.

Selain itu, Kodam III D Dulla juga mengakui dua anggotanya mengalami luka tembak, yaitu Senin Weya dan Kasar Pugau. Keduanya kini berada di markas Kodam Dulla untuk mendapatkan perawatan.

Kodam III D Dulla juga menuduh TNI melakukan penembakan terhadap warga sipil saat operasi berlangsung. Dua warga sipil dilaporkan terluka, yakni Jumite Zanambani (30) yang terkena tembakan di lengan kanan dan Minus Yegeseni (5) yang terluka di telinga.

Keduanya kini tengah dirawat di Rumah Klasis Hitadipa. Situasi di Distrik Hitadipa saat ini dilaporkan masih tegang, dan sejumlah warga dilaporkan mengungsi ke hutan untuk mencari perlindungan. (mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *